Benefit Tapera bagi Pekerja Non MBR: Hasil Tabungan dan Bunga Deposito
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
01 - Jun - 2024, 12:23
JATIMTIMES - Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang bakal diluncurkan pemerintah Indonesia telah menimbulkan beragam reaksi di masyarakat. Beberapa pihak menilai program tersebut hanya menambah beban pekerja dan tidak begitu menguntungkan, terutama bagi pekerja non MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Untuk diketahui, dalam aturan BP Tapera, MBR adalah mereka yang bergaji maksimum Rp 8 juta per bulan dan Rp 10 juta per bulan (khusus wilayah Papua dan Papua Barat).
Baca Juga : Direksi Bank Jatim Borong Saham Bersama
Merespons ramainya klaim tersebut, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan bahwa pekerja non MBR tetap membayar iuran Tapera. Dalam hal ini, pekerja non MBR disebut sebagai 'penabung mulia'.
Manfaat pasti yang bakal didapat oleh penabung mulia atau bagi peserta yang tidak memanfaatkan fasilitas KPR adalah hasil tabungan dan bunga deposito.
"Jadi benefit utamanya untuk menabung yang tidak memanfaatkan fasilitas KPR atau yang kita sebut dengan penabung mulia yang pertama itu. Pengembalian pokok tabungan beserta hasil pemupukannya yang saat ini, dari peserta Bapertarum rata-rata masih di atas suku bunga deposito. Itu pertama," ujar Heru dalam konferensi pers di KSP, Jumat (31/5) dilansir YouTube MerdekaDotCom.
Selain itu, Heru mengatakan bahwa pihaknya masih menggodok opsi manfaat lain untuk peserta Tapera. "Saat ini sedang kami kembangkan manfaat atau benefit tambahan yang berupa referal seperti mungkin diskon khusus dengan beberapa merchant yang saat ini sedang kami jajaki ataupun dengan teman-teman perbankan terkait dengan mungkin kemudahan di sisi fasilitas kredit konsumsi bagi penabung mulia atau skema lainnya," jelasnya.
"Saat ini sedang kami juga terus kaji kembangkan. Jadi tidak hanya dapat hasil pemupukannya, skema2 benefit tambahan saat ini juga sedang kami upayakan," tuturnya.
Sementara itu bagi pekerja yang memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui Tapera, kata Heru, angsurannya lebih murah dari KPR pada umumnya. Dia mengklaim bahwa Tapera hadir untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menjangkau perumahan melalui penurunan suku bunga.
Dengan asumsi harga rumah Rp 300 juta, Heru menghitung selisih angsuran mencapai Rp 1 juta...