Awas, Wilayah di Indonesia Ini Berpotensi Alami Kekeringan hingga Akhir September 

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya

31 - May - 2024, 11:51

Ilustrasi kekeringan yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia saat musim kemarau 2024. (Foto: iStock)


JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan hingga akhir September. 

Fenomena ini diperkirakan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari pertanian hingga ketersediaan air bersih. Wilayah mana saja yang berpotensi terdampak dan upaya mitigasi yang dapat dilakukan? 

Baca Juga : Pendaftaran Beasiswa Prestasi Mahasiswa Kota Blitar Dibuka September Mendatang

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang. Selain itu, berdasarkan analisis curah hujan dan sifat hujan yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian Selatan Khatulistiwa.

"Sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19% dari Zona Musim sudah masuk Musim Kemarau, dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian ke depan. Kondisi kekeringan ini saat musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September," terang Dwikorita, dilansir rilis resmi BMKG, Jumat (31/5). 

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan hingga dasarian II Mei 2024, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik menunjukkan indeks ENSO sebesar +0.21 atau dalam kondisi netral. Kondisi indeks ENSO sudah berada pada level netral selama dua dasarian, dan diprediksi akan terus netral sampai periode Juni-Juli 2024. 

Selanjutnya, pada periode Juli-Agustus-September 2024, ENSO Netral diprediksi akan beralih menuju fase La Nina lemah yang akan bertahan hingga akhir tahun 2024. Fenomena La Nina lemah ini diprediksi tidak berdampak pada musim kemarau yang akan segera hadir. Sedangkan di Samudera Hindia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD Netral namun ada kecenderungan beralih ke fase IOD Positif.

Melihat fakta tersebut, menurut Ardhasena, daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah dengan kategori kurang dari 50mm per bulan. Sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dan antisipasi dampak kekeringan. Berikut ini daerah yang berpotensi mengalami kekeringan hingga akhir September 2024...

Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, Bmkg, Dwikorita Karnawati, musim kemarau,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette