Bahaya Judi Online, Berikut Penelitian Ilmiahnya
Reporter
Kristian Armando Purnama Sama
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - May - 2024, 03:08
JATIMTIMES - Judi online menjadi salah satu topik yang kontroversial di kalangan masyarakat. Beberapa di antara mereka mendukung kegiatan ini sebagai cara untuk mendapatkan uang tambahan atau sebagai hiburan.
Sementara yang lain menentang aktivitas ini karena dapat memberikan dampak negatif tidak hanya bagi diri sendiri namun juga lingkungan sekitar.
Baca Juga : 5 Peluang Usaha yang Tidak akan Terganti Kecerdasan AIĀ
Beberapa waktu lalu, survei Drone Emprit, sistem monitor analisis media sosial, menunjukkan bahwa jumlah pemain judi online Indonesia menempati posisi teratas dunia. Pada laporan tersebut, Indonesia mencapai transaksi sebanyak Rp 81 triliun dengan jumlah 201.122 pemain judi. Akan tetapi, angka tersebut diyakini dapat melebihi jumlah survei yang ada.
Adapun data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan total perputaran uang dari judi online sepanjang 2023 mencapai Rp 327 triliun. Perputaran uang itu tercatat dari 168 juta transaksi yang dilakukan oleh 3,29 juta masyarakat Indonesia.
Responden survei menunjukkan dukungan terhadap pemberantasan judi online. Sebanyak 74 persen responden setuju dan mendukung kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika membatasi akses situs judi online.
Pada periode Juli-Desember 2023, Kementerian Kominfo memutus akses 810.785 konten terkait judi online.
Dari data tersebut di atas dan banyaknya penelitian tentang perjudian online yang dilakukan mahasiswa, hal ini tentu menjadi perhatian khusus karena mahasiswa merupakan kaum intelektual yang harus diselamatkan dari lingkaran judi yang dapat menghancurkan masa depan.
Dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh Zulrahman Rasyid untuk memenuhi skripsinya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2017 ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan perjudian online diantaranya adalah:
1. Faktor sosial dan ekonomi, bagi masyarakat dengan status dan ekonomi yang rendah perjudian seringkali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan modal yang kecil mereka berharap mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dalam sekejap tanpa usaha yang besar.
2. Faktor situasional, tekanan dari teman-teman atau lingkungan untuk berpatisipasi dalam perjudian dan metode-metode pemasaran yang dilakukan oleh para pengelola perjudian...