Teuku Ryan Kritik Pola Asuh Ria Ricis: Ini Cara Supaya Tidak Cekcok dengan Suami Soal Parenting Anak
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
07 - May - 2024, 02:29
JATIMTIMES - Teuku Ryan disebut mengeluhkan soal pola pengasuhan anak yang dilakukan Ria Ricis terhadap anak mereka yang saat ini masih berusia kurang dari dua tahun, Moana. Ryan menilai dirinya tak mendapatkan hak ikut mengatur anak.
Hal itu terungkap dari respons Ryan atas tudingan Ria Ricis dalam gugatan cerainya ke Pengadilan. Dalam dokumen Pengadilan yang terbuka untuk publik, Ryan sebagai Tergugat khawatir psikis anak mereka terpengaruh akibat pola asuh Ria Ricis sebagai Penggugat.
Baca Juga : Sosok Eko Patrio Trending di X usai Disiapkan PAN Jadi Menteri Kabinet Prabowo
"Tergugat seperti tidak punya hak untuk mengatur anak selama ini. Penggugat selalu dominan dan sangat memberdayakan anak untuk kegiatan-kegiatan konten yang mestinya bisa diatur waktu dan intensitasnya," kata Ryan dalam dokumen tersebut.
"Tergugat sangat mengkhawatirkan psikis dan mental anak, karena tidak selamanya anak dapat suka dengan situasi yang diinginkan oleh Penggugat selama ini. Contohnya konten video seperti anak yang terguling-guling di trotoar jalan, walaupun itu terlihat lucu tetapi sebenarnya itu sangat membahayakan," kata Ryan.
Terlepas dari kisah rumah tangga Ryan dan Ricis itu, para calon Ayah dan Mama sebaiknya melakukan kesepakatan sebelum memiliki anak. Kesepakatan tersebut bisa berisikan aturan parenting yang nantinya akan diterapkan kepada anak.
Cara sepakati aturan parenting dengan pasangan
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa cara sepakati aturan parenting agar tidak timbulkan cekcok diakhir seperti kisah diatas. Berikut ini daftarnya:
Buat aturan bersama
Berkolaborasi untuk mengembangkan aturan spesifik dan tertulis tentu bisa dibuat bersama. Pernyataan seperti usia berapa anak boleh berkencan dan berapa banyak waktu yang bisa mereka habiskan untuk bermain gadget bisa dimasukkan ke dalamnya.
Jika salah satu antara Mama dan Ayah tidak menyetujui aturan tersebut, Mama dan Ayah bisa bicarakan lebih lanjut keputusannya. Meski begitu, tetap contohkan perilaku positif ketika berselisih paham agar anak memahami bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan cara positif.
Saling bicara dan mendengarkan
Baca Juga : Baca Selengkapnya