Nasabah Koperasi Simpan Pinjam BUS Resah, Kesulitan Cairkan Tabungan
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
A Yahya
06 - May - 2024, 12:56
JATIMTIMES - Koperasi simpan pinjam Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Bina Ummat Sejahtera (BUS) Lasem dihantam gelombang ‘Distrust’, atau ketidak percayaan dari anggota. Pasalnya,para anggota kesulitan mencairkan tabungan maupun mengambilan agunan jaminan. Akibatnya, rasa tidak percaya itu hampir mayoritas anggota beramai-ramai berencana menarik simpanan di BMT tersebut.
Info dihimpun dari anggota koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah BMT BUS yang berkantor cabang utama di Lasem jl.untung Suropati no.16 Lasem, Rembang, telah lama sudah tak menjalankan aktivitas simpan pinjam maupun pembiayaan yang ada sejumlah anggota BMT BUS di berbagai wilayah meminta kejelasan tabungan mereka kepada pengurus.
Baca Juga : Wanita Amerika Serikat Idap HIV Usai Facial Vampir, Dokter Kamila: Waspadai Klinik Kecantikan Ilegal
Tak pelak kabar itu, juga berimbas pada ratusan anggota BMT BUS perwakilan 12 cabang di Kabupaten Tuban Jawa.
Senada dengan anggota koperasi BMT BUS di Rembang, Jawa Tengah, anggota BMT BUS di Tuban, Jawa Timur, mereka kesulitan memenuhi permintaan penarikan uang dari anggota. Meski telah indent mau mengambil uang itu sejak September 2023, hingga Mei 2024 ini uang miliknya tidak juga bisa dicairkan.
"Kami sudah sejak 2023 akhir sampai bulan sekarang 2024 kesulitan untuk mencairkan tabungan di BMT BUS, kata salah seorang narasumber berinisial A (37) kepada Jatim TIMES, Minggu (05/05/2024)
A menambahkan bahwa, dirinya mempunyai tabungan senilai Rp 200 juta yang sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan dicairkan. Setelah sebelumnya ia konfirmasi cabang BMT BUS untuk penarikan tabungan. "Saya dengan anggota bahkan sudah ke kantor utama (Lasem) meminta kejelasan tabungan kami," sambungnya.
Info berhasil dihimpun dari sejumlah mantan karyawan maupun petinggi BMT BUS di 12 cabang Tuban. Kini didalam kantor cabang BMT Tuban hanya ada segelintir pegawai yang masih tetap bekerja pelayani anggota. Pasalnya, mantan karyawan memilih mengundurkan diri atau resign setelah mendapatkan teror dari sejumlah anggota BMT BUS yang meminta penarikan tabungan maupun meminta agunan simpan pinjam.
Baca Juga : Baca Selengkapnya