Jelang Pencoblosan, Ketua PBNU: Pilih dengan Hati Nurani, Jangan Ada Kebencian
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
14 - Feb - 2024, 12:12
JATIMTIMES - Jelang pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di hari Rabu (14/2/2024) besok, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH. Ahmad Fahrur Rozi mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat dengan hati nurani.
Ulama yang akrab disapa Gus Fahrur ini menyampaikan, bahwa Pemilu merupakan pesta demokrasi yang setiap lima tahun sekali digelar untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden, serta para anggota legislatif.
Baca Juga : PPK dan Panwascam Junrejo Kota Batu Ikuti Tes Kesehatan
Gus Fahrur yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang ini menginginkan, di momentum Pemilu 2024 seluruh masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya.
"Kita ingin semua orang memilih dengan hati nurani untuk menggunakan hak pilihnya," ungkap Gus Fahrur saat ditemui di OG Wisata Petik Durian, Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (13/2/2024).
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri yang sudah cukup umur untuk memilih, agar tidak menjadi golongan putih (golput) atau tidak menyalurkan hak pilihnya.
"Jangan golput, jangan disia-siakan kesempatan lima tahun sekali untuk memilih pemimpin yang kredibel dan berkualitas," ujar Gus Fahrur.
Ulama sekaligus akademisi yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas Al-Qolam Malang ini mengira, saat ini masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam menghadapiomentum politik. Sehingga, meskipun berbeda pilihan di Pemilu 2024, dapat terus saling menghormati antar masyarakat.
"Masyarakat kita sudah dewasa, saya yakin mereka sudah bisa memilih, mana calon yang lebih baik. Calon Presiden maupun Calon Legislatif," tutur Gus Fahrur.
Pria yang juga menjabat sebagai Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan, pada proses Pemilu 2024 diimbau masyarakat tidak menaruh kebencian terhadap calon presiden dan calon wakil presiden, serta calon anggota legislatif.
"Tidak perlu ada kebencian. Kalau mau benci, benci sendiri saja nggak usah ngajak orang lain," kata Gus Fahrur.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai kriteria pemimpin yang dieal, Gus Fahrur mengatakan bahwa sosok pemimpin yang ideal menurutnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga : Baca Selengkapnya