Mahfud Balas Menteri LHK soal Deforestasi: Bukan Salah Tapi Beda Baca Data
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
23 - Jan - 2024, 10:17
JATIMTIMES - Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD membalas pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya soal orang salah data terkait deforestasi. Mahfud mengatakan, data yang disampaikannya saat debat cawapres tidak salah, tapi beda dari yang dipegang Siti.
"Memang betul, bukan kesalahan tapi perbedaan membaca data. Yang disampaikan Bu Siti Nurbaya itu adalah deforestasi netto, data yang ada di KLH dan di BPS itu yang memang ada di situ," ucap Mahfud di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa, (23/1/2024).
Baca Juga : Peringati HUT ke-77 Megawati Soekarno Putri, DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Gelar TasyakuranÂ
Pasangan dari Ganjar Pranowo ini kemudian mengatakan dirinya membaca data dari Global Forest Watch. Dia mengatakan data tersebut terkait hilangnya hutan dalam waktu tertentu.
"Sedangkan data yang saya baca dari, Global Forest Watch dunia. Global forest watch itu memotret hilangnya atau tutupan hutan dalam waktu tertentu. Sedangkan deforestasi netto itu merupakan, deforestasi bruto dan dikurangi reforestasi sehingga sisanya catatan oleh Bu Siti Nurbaya," ujarnya.
"Padahal, yang rusak sebelum reforestasi itu tetap rusak karena terjadi deforestasi. Karena Bu Siti Nurbaya mengurangi itu dengan reforestasi itu bisa menghitung seperti itu, gitu," tambahnya.
Ia pun mengaku jika dirinya juga membaca data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) dan KLHK). Namun, dia tetap menggunakan data Global Forest Watch. "Seperti data yang ada di BPS dan juga LHK saya juga baca. Dan ini sebenarnya sudah ditulis secara menghitung ini oleh Prof Hariadi Kartodihardjo pada 9 November 2021 atau 2022 teori menghitung ini. Saya pakai Global Forest Watch ini dan tidak ada yang salah, cuma Bu Siti Nurbaya mengurangi dengan tambahan, tapi di tempat lain yang rusak lebih dulu kan tidak tertutupi juga," katanya.
Meski begitu, ia tidak mempermasalahkan hal itu. Dia mengatakan dirinya tetap memakai data dari Global Forest Watch. "Itu saja, tidak apa-apa bagus ini. Sama-sama benar, tinggal mau baca dari mana, bruto atau netto. Saya pakai Global Forest itu setiap tahun rusaknya dalam 10 tahun, nih segini loh rusaknya," ujarnya.
"Deforestasi ini kan di tempat lain banyak yang rusak...