Bayar Jasa Pelet Rp 300 Ribu, Berakhir Tragis Jadi Korban Mutilasi Terapis Pijat

Reporter

Hendra Saputra

11 - Jan - 2024, 11:08

Pelaku mutilasi yang dihadirkan polisi di Mapolresta Malang Kota. (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Berniat mengguna-guna orang yang disukai dengan membayar Rp 300ribu, justru kehilangan nyawa. Hal itu yang dialami Adrian Prawono, warga Kota Surabaya yang dimutilasi oleh Abdul Rahman.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan bahwa korban membayar uang sebesar Rp 300 ribu. Hal itu untuk membayar jasa pelet atau mengguna-guna orang yang disukai.

Baca Juga : Prabowo Blak-blakan Soal Lahan 340 Ribu Hektare, Sebut Ada Tukang Hasut

“Korban memberikan di awal sejumlah 300 ribu untuk jasa tersebut,” kata Danang, Kamis (11/1/2024).

Disinggung tentang apakah tetangga tidak mendengar keributan pada rumah kos tersebut, Danang menjelaskan sejumlah saksi tidak mendengar adanya keributan. “Hasil pemeriksaan, saksi tetangga mengaku tidak ada keributan,” ujar Danang.

Polisi berpangkat melati satu di pundaknya itu menjelaskan bahwa di dalam rumah kos tersebut terdapat dua kamar. Satu kamar digunakan untuk membuka praktik pijat dan guna-guna, sementara kamar lainnya digunakan untuk bersama istrinya.

“Tersangka menyewa dua kamar, tapi saat itu didapati istri tersangka ada di Danau Maninjau. Malamnya pelaku mendatangi di rumahnya, menceritakan apa yang sudah diperbuat dan istrinya pingsan mendengar pengakuan tersangka,” beber Danang.

Danang pun membeberkan awalnya pihaknya mendapat laporan kehilangan yang diterima Polda Jatim. Kemudian pihaknya menindaklanjuti laporan tersebut.

Kemudian Satreskrim Polresta Malang Kota sempat membawa tim K9 atau anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban. Namun saat itu belum cukup saksi dan petunjuk.

“Terungkapnya ketika ada penambahan saksi, kami juga sempat memeriksa tersangka. Akhirnya diketahui korban terakhir bertemu dengan pelaku, dan pelaku mengakui perbuatannya,” tukas Danang.

Sebagai informasi, pertemuan antara Abdul Rahman dan Adrian Pranowo bermula melalui aplikasi Tinder pada bulan Juni 2023. Pada media sosial itu Abdul Rahman memasang sebuah iklan. Dia menawarkan kemampuan ilmu guna-guna atau pelet atau lintrik dalam bahasa Jawa.

“Di aplikasi Tinder tersebut pelaku mengiklankan bahwasanya dia adalah seseorang yang memiliki ilmu untuk melakukan guna-guna atau pelet. Kemudian korban yang mengetahui iklan itu menghubungi pelaku untuk memakai jasa tersebut,” ungkap Danang.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Hukum dan Kriminalitas, kasus mutilasi di malang, jasa pelet, terapis pijat,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette