Kiai Marzuki Masih Berkegiatan sebagai Ketua PWNU Jatim di Tengah Kabar Pemberhentian
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
29 - Dec - 2023, 03:31
JATIMTIMES - KH Marzuki Mustamar disebut telah dicopot sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlaltul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Kabar tersebut cukup menghebohkan, terutama bagi warga Nahdliyin.
Namun demikian, Kiai Marzuki sapaan akrab mengaku belum menerima surat resmi terkait kabar pemberhentian nya sebagai Ketua PWNU Jatim dari PBNU. Sehingga dirinya juga tidak dapat memastikan kebenaran terkait kabar tersebut.
Baca Juga : Rekomendasi Gaya Foto Cowok yang Keren dan Antimainstream
"Saya belum diberikan surat resmi atau misalnya WA langsung dari PBNU. Sehingga itu benar atau tidak saya kurang tau. Bisa jadi karena situasi tertentu, PBNU menarik kembali saya juga tidak tau. Yang jelas kami belum menerima surat," ujar Kiai Marzuqi.
Sementara itu, informasi yang didapat oleh media ini, PBNU telah memberhentikan Kiai Marzuki sebagai Ketua PWNU Jatim. Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan (SK) PBNU No.274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023.
Namun demikian, sampai saat ini dirinya mengaku masih aktif berkegiatan sebagai Ketua PWNU Jatim. Bahkan pada Rabu (27/12/2023) kemarin, ia mengaku masih dimintai tanda tangan rekomendasi dari PCNU Kota Pasuruan.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa dirinya tak dapat memastikan kabar tersebut. Selain itu, Kiai Marzuki juga mengaku enggan untuk mengonfirmasikan kabar tersebut ke pihak PBNU.
"Kami gak pernah nonyol-nonyol (lancang), kami hanya nerima ing pandum (menerima apa adanya), menerima dawuh (perintah PBNU). Disuruh kerja ya kerja, berhenti ya berhenti. Kami tidak pernah minta minta," imbuhnya.
Baca Juga : Ini Program Capres Anies Lestarikan Seni Budaya Banyuwangi
Namun jika ternyata surat itu benar, ia juga tak akan segan menerima keputusan tersebut tanpa kegaduhan.
"Tapi kalau misalnya ada yang salah dari keputusan itu, maka siapapun punya tugas dan kewajiban untuk mengingatkan yang salah. Saya yakin warga NU dewasa. Mereka gak akan bereaksi yang berlebihan. Kecuali kalau ada yang kurang pas, siapapun termasuk saya punya kewajiban untuk meluruskan," pungkasnya...