Sejarah Megah Stasiun Surabaya Gubeng, Dari Soekarno Hingga Keroncong
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Dec - 2023, 05:30
JATIMTIMES - Indonesia, dengan sejarah yang panjang, menghidupkan setiap sudutnya dengan kisah menarik. Di sini, setiap tempat tak hanya memiliki namanya sendiri, tetapi juga cerita yang melingkupinya.
Surabaya, salah satu kota di Indonesia, memiliki jejak sejarah yang hidup di Stasiun Gubeng, sebuah tempat yang tak hanya terkenal sebagai pusat transportasi, tetapi juga menyimpan cerita-cerita menarik yang kini dihadirkan dalam nuansa baru dalam audio drama "Surat Kabar Asing & Gubeng Transport" di platform siniar Tinggal Nama yang bisa diakses melalui dik.si/TNGubeng.
Baca Juga : Antisipasi Kemacetan Libur Nataru, Kamera Pantau Bakal Disebar di 30 Titik
Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) atau yang sering dikenal sebagai Stasiun Gubeng, adalah jantungnya perkeretaapian di kota ini. Berlokasi di Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, stasiun ini menjadi bagian dari Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya dan KAI Commuter.
Menjadi salah satu dari empat stasiun besar di Kota Surabaya, SGU menjadi titik awal perjalanan bagi banyak penumpang, menghubungkan berbagai destinasi penting di Pulau Jawa. Dengan posisinya yang strategis, stasiun ini menjadi pusat bagi perjalanan kereta api menuju arah selatan, tengah, dan timur Pulau Jawa, menggantikan peran Stasiun Surabaya Kota (kecuali KA Sri Tanjung). Stasiun Surabaya Pasarturi juga turut berperan dalam penghubungan lintas utara Pulau Jawa serta destinasi lokal dan komuter di Jawa Timur bagian utara.
Sebagai penghubung utama jalur kereta api di wilayah Gerbangkertosusila, SGU melayani berbagai jalur lintas antarkota yang menghubungkan Surabaya dengan Surakarta, Yogyakarta, Bandung di lintas selatan Jawa, Surabaya dengan Purwokerto, Jakarta di lintas tengah Jawa, dan menyambungkan jalur timur Pulau Jawa menuju Malang, Jember, dan Banyuwangi.
Tidak hanya melayani kereta api antarkota, stasiun ini juga menjadi jalur bagi kereta api aglomerasi, kereta api lokal, serta komuter yang mengarah ke berbagai tujuan di Jawa Timur bagian selatan. Namun, beberapa kereta api antarkota juga melanjutkan perjalanan mereka ke destinasi lain di Jawa Timur di luar Surabaya.
Sejak diresmikan pada 16 Mei 1878 sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya–Pasuruan oleh Staatsspoorwegen, Stasiun Surabaya Gubeng telah mengalami berbagai transformasi. Awalnya menggunakan sistem persinyalan mekanik, stasiun ini kemudian beralih ke sistem persinyalan elektrik pada dasawarsa 1970–1980-an...