Kader Hijau Muhammadiyah dan PilahPilih Kupas Tuntas Masalah Lingkungan di Malang Raya
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
03 - Dec - 2023, 03:34
JATIMTIMES - Kader Hijau Muhammadiyah Malang Raya bersama PilahPilih dan Umat untuk Semesta menggelar diskusi permasalahan lingkungan di Malang Raya yang bertajuk "Merawat Lingkungan dalam Perspektif NU dan Muhammadiyah".
Perwakilan Kader Hijau Muhammadiyah Malang Raya Aulia Rahma Nuraini menyampaikan, dalam sesi diskusi permasalahan lingkungan ini, turut hadir beberapa tokoh dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai narasumber pada jalannya diskusi.
Baca Juga : Kerja Keras DLH Kota Malang, Ruang Terbuka Hijau Terus Bertambah di Tahun 2023
Yakni KH Abdullah SAM selaku Ketua PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Malang sekaligus inisiator pesantren rakyat, serta Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu Dr Nurbani Yusuf MSi.
Aulia menuturkan, bahwa saat ini Malang Raya memiliki setumpuk permasalahan lingkungan. Mulai dari permasalahan sampah, banjir, kekeringan hingga krisis air bersih.
"Masalah Malang Raya ini kompleks, mulai dari keringnya sumber mata air, banjir hingga kedaruratan sampah," ujar Aulia, Sabtu (2/12/2023).
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu yang utama yakni banyaknya alih fungsi lahan yang tidak memerhatikan kondisi lingkungan untuk jangka panjang.
"Ini akibat banyaknya alih fungsi lahan dan kawasan hutan untuk dijadikan perumahan atau pariwisata, namun tidak dipikirkan dengan baik," kata Aulia.
Maka dari itu, melalui diskusi ini pihaknya secara masif mengajak masyarakat, khususnya anak muda untuk mengkritisi permasalahan lingkungan di Malang Raya untuk mencari solusi terbaik. Di mana hal tersebut juga harus didukung oleh pemimpin yang peduli terhadap lingkungan.
Sementara itu, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang sekaligus inisiator pesantren rakyat KH Abdullah SAM mengatakan, bahwa Malang Raya ibarat seperti laboratorium bencana. Pasalnya, berbagai bencana terjadi di Malang Raya, mulai angin puting beliung hingga banjir.
"Malang ini kan dataran tinggi yang diapit oleh dua gunung yang jadi sumber penyerapan dan konservasi air. Kalau sumber air hilang dan banjir terjadi berarti ada yang salah," tegas Abdullah.
Baca Juga : Baca Selengkapnya