BI Gandeng Pemkot Kediri Beri Pelatihan Perajin Tenun dan Batik
Reporter
Bambang Setioko
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Nov - 2023, 02:22
JATIMTIMES - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri terus mendorong UMKM Kota Kediri meningkatkan kualitas produknya dan bersaing di pasar global. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pewarnaan tekstil.
Kegiatan diikuti 41 peserta yang terdiri dari 20 perajin Tenun Ikat Bandar Kidul dan 21 perajin Batik se-Karisidenan Kediri, Selasa (21/11).
Baca Juga : 7 Cara Menjaga Kebersihan Hewan Peliharaan di Rumah yang Tepat
Kepala KPw BI Kediri Choirur Rofiq membuka kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Bandar Kidul tersebut. Pelatihan itu menghadirkan mentor dari Gaya Wastra Nusantara dan berlangsung mulai tanggal 21 hingga 25 November 2023.
Choirur Rofiq mengatakan Bank Indonesia bersama dengan Pemkot Kediri dalam mendorong dan mendukung kepada para perajin mulai dari sisi hulu hingga sisi hilirnya. Menurutnya, produk batik dan tenun termasuk dalam kategori industri kreatif. Oleh karena itu para perajin dituntut untuk terus belajar mengikuti perkembangan pasar modern agar tetap dapat bersaing dengan produk lain.
"Di industri kreatif, kalau perajin tidak terbuka pemikirannya untuk terus belajar nantinya akan ketinggalan dengan kompetitor lain. Karena apapun jenis pekerjaan, saat ini selalu disandingkan dan dibantu oleh kemajuan teknologi," ujarnya.
Choirur Rofiq menambahkan jika kegiatan pelatihan yang diberikan sebenarnya untuk membuka cakrawala berpikir para perajin untuk meningkatkan kualitas produknya.
"Tentunya semua tergantung kepada para perajin, bagaimana untuk memotivasi diri agar mau terus belajar. Jangan hanya menunggu pelatihan dari BI dan Pemkot Kediri saja. Jika ada kesempatan perajin juga bisa belajar batik atau tenun di tempat lain," imbuhnya.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri, Ferry Djatmiko yang juga hadir dalam acara tersebut mengungkapkan dalam bisnis harus selalu memiliki inovasi, baik itu produk maupun proses produksinya. Kegiatan pelatihan-pelatihan yang telah diberikan untuk perajin harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk belajar pewarnaan benang tenun dan kain batik sekaligus treatment limbahnya. Agar inovasi produknya semakin beragam dan proses produksinya tidak mencemari lingkungan", ungkapnya.
Tak lupa ia berharap pelatihan-pelatihan seperti ini harus semakin sering digelar. Terlebih bisa menarik minat lebih banyak anak muda untuk ikut belajar...