Kontroversi Sejarah Aryo Blitar dan Sengguruh: Versi Historiografi dan Tutur Tradisional
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
31 - Oct - 2023, 07:19
JATIMTIMES-Sejarah Adipati Aryo Blitar dan Sengguruh merupakan bagian penting dari warisan budaya dan sejarah Jawa Timur yang kaya. Namun, kisah ini telah menjadi subjek perdebatan yang menarik antara naskah historiografi dan cerita tutur tradisional.
Masing-masing versi memiliki pandangan yang berbeda tentang peristiwa dan tokoh yang terlibat dalam sejarah ini. Menurut naskah-naskah historiografi, Adipati Sengguruh adalah penguasa Kadipaten Sengguruh, sebuah wilayah di selatan Kabupaten Malang, pada masa Kesultanan Demak.
Baca Juga : Tetap Sehat dan Fit di Tengah Cuaca Panas Ekstrem, Berikut Tipsnya
Namun, apa yang membuat kisah ini begitu menarik adalah makam Adipati Sengguruh yang ada di Pundensari, Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Makam ini dengan jelas menunjukkan bahwa Adipati Sengguruh adalah seorang Muslim dan bukan pejabat di era Majapahit. Hal ini cukup kontradiktif karena penguasa Majapahit yang belum menjadi Muslim biasanya dimakamkan melalui proses pembakaran dan didharmakan di sebuah candi, bukan dengan cara tradisional yang Muslim. Jadi, pertanyaan muncul, mengapa makam Adipati Sengguruh adalah makam seorang Muslim?
Selain itu, ada kontroversi tentang keberadaan nama "Sengguruh" di Blitar dan Tulungagung. Secara sejarah, situs Sengguruh hanya ada di Kabupaten Malang, yang menyebabkan keraguan apakah tempat-tempat bernama Sengguruh di Blitar dan Tulungagung benar-benar terkait dengan Adipati Sengguruh.
Namun, cerita tutur tradisional, yang sering disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi, memiliki versi yang berbeda. Menurut naskah Tedhak Pusponegaran dan Serat Kandaning Ringgit Purwa, Adipati Sengguruh yang berkuasa di Kadipateng Sengguruh adalah putra Raden Kusen Adipati Terung. Raden Kusen adalah adik kandung Raden Patah, Sultan Demak Bintara, dan menikah dengan Nyai Wilis, cucu Sinuhun Ampel Denta. Dari pernikahan ini lahir Arya Terung yang menjadi Adipati Sengguruh dan Arya Balitar yang menjadi Adipati Blitar. Ini berarti bahwa mereka berdua adalah saudara sepupu Sultan Trenggana.
Aryo Terung Ki Dipati Sengguruh, sebagai anggota keluarga kerajaan Demak dan keturunan Ampel, tidak hanya menjadi seorang penguasa, tetapi juga seorang pendakwah Islam yang aktif. Ia berusaha untuk menyebarkan agama Islam di daerah pedalaman, yang tidak selalu mudah. Terdapat perlawanan diam-diam dari tokoh-tokoh penguasa di pedalaman yang tidak senang dengan perkembangan agama Islam di daerah mereka...