Kekeringan Landa Desa Terpencil di Jombang, 300 Orang Dihantui Krisis Air
Reporter
Adi Rosul
Editor
Yunan Helmy
24 - Oct - 2023, 10:46
JATIMTIMES - Dusun Tondowesi, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang, mulai dilanda kekeringan. Kondisi tersebut membuat warga kesulitan mencari air bersih. Sejumlah warga pun terpaksa memanfaatkan air sungai untuk mandi dan mencuci pakaian.
Kondisi kekeringan yang melanda Dusun Tondowesi ini terjadi sejak awal bulan Oktober 2023 lalu. Sejumlah sumur di daerah tersebut juga sudah mengering, termasuk aliran Sungai Marmoyo yang melintasi dusun tersebut.
Baca Juga : Disdikbud Jombang Siapkan Rp 2,6 Miliar untuk Rehab 22 SD Negeri
Warga di dusun tersebut pun terpaksa mencari air di Sungai Marmoyo yang kondisinya sudah mengering. Tanah dasar sungai digali warga sedalam kurang lebih 20-50 cm hingga keluar airnya. Air itulah yang dimanfaatkan warga di saat kekeringan melanda desanya.
"Ini sulit nyari air. Sejak bulan 10 (Oktober) awal itu sudah tidak ada air. Orang sini itu cari air dari menggali sungai," kata salah satu warga Dusun Tondowesi, Puji Rahmawati (32), saat mencari air di Sungai Marmoyo, Selasa (24/10/2023).
Air dari menggali Sungai Marmoyo itu, kata Puji, biasa dimanfaatkan untuk mencuci pakaian. Tidak jarang ia juga memanfaatkan air tersebut untuk mandi jika tidak ada kiriman air dari pemerintah daerah.
"Buat cuci baju. Untuk mandi kalau ada air tandon. Kalau ndak ada, ya ambil di sungai dibawa pulang. Kalau buat minum tidak bisa," ucapnya.
Hal yang sama juga dirasakan warga Dusun Tondowesi lainnya, Suwaibah (35). Ia juga terpaksa mencari air di Sungai Marmoyo untuk mencuci pakaian, mandi, bahkan untuk masak.
"(Air sungai, red) ini buat masak dan cuci baju. Ya gak apa-apa karena gak ada air," ujarnya.
Suwaibah mengatakan, setiap hari ada 2 truk tangki yang mengirim air ke Dusun Tondowesi. Namun ia hanya kebagian 15 liter air setiap harinya. Itu pun tidak mencukupi kebutuhan air untuk 4 orang di rumahnya. Karena itu, ia terpaksa menggunakan air sungai untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Biasanya itu ada kiriman 2 tangki setiap hari, untuk masak dan mandi. Nah besoknya itu sudah habis airnya. Besoknya lagi nyari di sungai dan sumur. Saya berharap kiriman air kalau bisa 3 tangki setiap hari," ungkapnya.
Kades Klitih Siti Roaini membenarkan kekeringan terjadi di Dusun Tondowesi. Ia mengatakan, kekeringan terjadi sejak awal Oktober akibat musim kemarau panjang. Kekeringan di Dusun Tondowesi itu berdampak ke 300 warga.
"Kalau kekeringan per dua minggu ini ada di Dusun Tondowesi sebatas kekeringan akibat kemarau panjang...