Tekan Angka Kecelakaan Kerja, BPJamsostek Gencarkan Program Promotif Preventif
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
20 - Oct - 2023, 08:32
JATIMTIMES - Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), Roswita Nilakurnia membuka kegiatan Promotif dan Preventif 2023 di Jakarta. Kegiatan ini serentak dilakukan di 10 wilayah di Indonesia termasuk Jawa Tumur (Jatim)
Sebagai informasi, hingga akhir Agustus BPJamsostek mencatat ada 239 ribu klaim kasus Rp 1,97 triliun. Mayoritas kasus kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja sebesar 56 persen, 33 persen terjadi di lalu lintas, dan 9 persen di luar tempat kerja.
Baca Juga : Unikama Mewisuda 529 Mahasiswa, Banyak Lulusan sudah Bekerja
Meski bukan yang terbesar, kecelakaan lalu lintas memiliki tingkat 'severity' atau keparahan yang tinggi dan 6-9 persen korbannya meninggal dunia. Sedang jika dilihat dari sektor kerjanya, pada tahun ini perkebunan masih menjadi penyumbang kasus kecelakaan kerja tertinggi secara nasional.
"Sayangnya, perlindungan pekerja di sektor ini belum optimal yakni 20 persen dari total tenaga kerja yang ada," katanya baru-baru ini.
Sehingga, untuk kegiatan ini, wilayah DKI Jakarta, BPJamsostek bekerja sama dengan Korlantas Polri menggelar 'safety riding' dan 'safety driving' bersertifikat bagi 330 peserta yang berasal dari beberapa perusahaan yang telah tertib mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJamsostek serta berkomitmen tinggi terhadap pelaksanaan K3.
Sementara itu di wilayah lainnya, bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk multivitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.
Jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh Kanwil BPJamsostek ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di beberapa sektor usaha sesuai karakteristik masing-masing area operasional di setiap daerah.
Hal inilah yang mendorong BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan ILO melakukan pendampingan dan mengukur secara rinci dampak intervensi program promotif preventif, khususnya di sektor perkebunan.
Tingginya kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Kegiatan promotif preventif telah dilakukan sejak 2019. Pada 2022, melalui 11 Kanwilnya berhasil menyerahkan 31...