Sudah Punya KTP dan KK, Keluarga Miskin Sasmiati dengan Anaknya yang Keterbelakangan Mental Dipastikan Dapat Bantuan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
05 - Oct - 2023, 03:06
JATIMTIMES - Keluarga Sasmiati di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang hidup dalam jurang kemiskinan dipastikan bakal segera mendapatkan bantuan. Rumah Sasmiati yang hampir roboh bakal segera direnovasi. Sementara anak-anaknya yang keterbelakangan mental dapat perhatian dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Rencananya, Pemerintah Desa Pagerwojo bersama warga akan melakukan pembongkaran rumah Sasmiati pada Minggu (8/10/2023). Renovasi rumah ini, Sasmiati akan mendapatkan bantuan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Blitar.
Baca Juga : KPU Jatim Targetkan Logistik Pemilu 2024 Tiba H-1 di TPS
"Kemarin, saya kumpulkan RT, RW dan kepala dusun. Dan semuanya sepakat bersama warga akan gotong royong membongkar dan memperbaiki rumah Samiati. Ada bantuan dari Dinas Perkim, dan yang mengerjakan perbaikan dari warga sini,” kata Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi, Rabu (4/10/2023).
Meski dipastikan akan dilakukan perbaikan, namun Mujiadi belum bisa memastikan apakah rumah Sasmiati akan direhab total atau hanya sebagian saja. Terkait hal tersebut pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dengan Dinas Perkim Kabupaten Blitar.
“Kita masih koordinasikan dengan Dinas Perkim. Yang jelas, selama perbaikan berlangsung Sasmiati dan anak-anaknya akan dibuatkan tempat tinggal sementara di sekitaran pekarangan rumahnya,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sasmiati (54) warga Dusun Dawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar dilaporkan hidup dalam garis kemiskinan. Sasmiati hidup di rumah reyot hampir roboh bersama tiga anaknya yang keterbelakangan mental. Sasmiati berjuang sendirian setelah suaminya meninggal dunia sekitar 10 tahun yang lalu.
Sempat beredar kabar dan menjadi viral, Sasmiati hidup miskin tanpa mendapat bantuan dari pemerintah. Penyebabnya karena ia tidak memiliki KTP dan KK. Sementara dua anaknya yang kembar kini berusia 18 tahun dan menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB). Kondisi Sasmiati semakin miris sejak ditinggal mati suaminya 10 tahun yang lalu.
“Ini tadi datanya sudah dicek dan kami juga sudah berkoordinasi dengan petugas registrasi desa, dipastikan jika yang bersangkutan sudah memiliki e-KTP...