Tradisi Maulid Lima Ribu Layah Awet Dilestarikan di Kota Mojokerto
Reporter
Abdullah M
Editor
A Yahya
25 - Sep - 2023, 01:36
JATIMTIMES - Masyarakat Kota Mojokerto memiliki tradisi tersendiri dalam memperingati Maulid Nabi, Muhammad SAW. Yakni, dengan membawa layah atau nampan yang di dalamnya berisikan makanan atau buah-buahan.
Minggu (24/9) Maulid Nabi dipusatkan di GOR Seni Majapahit, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto. Acara ini diinisiasi oleh Pemkot Mojokerto. Dihadiri oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dan dai kondang kenamaan dari kalangan NU, Gus Muwafiq.
Baca Juga : Wow, Begini Penampakan Kereta Bima Reborn Sleeper Saat Uji Coba DinamisĀ
Jamaah yang hadir saat itu rata-rata membawa layah. Baik pembawaan secara pribadi maupun hasil dari urunan di tingkat RT maupun RW.
Dalam sambutannya, Ika Puspitasari menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang mau menunggu acara dimulai. Karena dari siang sudah menunggu dan sore baru bisa dimulai. "Untuk mendengarkan tausiyah dari Gus Muwafiq," ujar Ning Ita demikian biasa disapa.
Dalam acara ini jelasnya mengundang dari berbagai elemen masyarakat yang tak hanya kalangan NU saja. Tapi ada perwakilan dari Muhammadiyah, LDII, Muslimat, Aisyiah dan termasuk juga Fatayat.
Ning Ita mengaku bersyukur masih diberi nikmat untuk bisa melaksanakan agenda rutin maulid dengan kenduri 5000 layah. "Bagian wujud syukur orang termulia yang kita harapkan syafaatnya. Sekaligus nguri budaya," tegasnya.
Tak berpanjang lebar, Ning Ita berharap tradisi lima ribu layah ini bisa awet di Bhumi Majapahit. "Semoga bisa dilestarikan dan diwariskan ke generasi penerus anak cucu kita," imbuhnya.
Di tempat yang sama saat menyampaikan tausiyahnya Gus Muwafiq mengaku sebenarnya sudah berangkat jam 11 siang dari kediaman di Yogyakarta. Namun, ada permasalahan pada ban mobil.
Dia pun kemudian mengulas bahwa Nabi Muhammad dulunya lahir di Kota Makkah dan bukan Kota Mojokerto. "Namun diutus sebagai Rahmatan Lil Alamin," ujarnya.
Nabi Muhammad ini kata dia lahir pada tahun 571 Masehi di Arab Saudi. Dimana saat itu di sana masih masuk zaman Jahiliyah.
Baca Juga : Baca Selengkapnya