Hadiri KTT G20 di India, Jokowi Paparkan Upaya Solusi Peningkatan Suhu Dunia
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
09 - Sep - 2023, 10:53
JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi peningkatan suhu bumi yang diprediksi akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan. Jokowi menyampaikan itu di hadapan para pemimpin negara G20 dalam pertemuan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India.
"Bumi kita tengah sakit, pada bulan Juli lalu, suhu dunia capai titik tertinggi dan diprediksi akan terus naik dalam lima tahun ke depan. Ini akan sulit ditahan, kecuali dunia menghadangnya secara masif dan radikal," kata Jokowi dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (9/9/2023).
Baca Juga : Ini Alasan Milenial Jatim Alih Dukungan dari Ganjar ke Prabowo
Diketahui, KTT G20 India yang dihadiri Jokowi itu digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India. Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan percepatan transisi ekonomi rendah karbon menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan. Dia menilai hingga saat ini pelaksanaan penurunan emisi masih sangat terbatas.
"Komitmen pendanaan negara maju masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate USD 100 miliar per tahun maupun fasilitas pendanaan loss and damage," tuturnya.
Lebih lanjut, Presiden Indonesia itu mengungkapkan saat ini negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi dan investasi hijau untuk mempercepat penurunan emisi di dunia.
"Kami negara berkembang sangat ingin mempercepat penurunan emisi, tapi kami butuh dukungan untuk alih teknologi dan untuk investasi hijau," ujarnya.
Tak hanya itu saja, Jokowi juga menuturkan pendanaan dalam percepatan penurunan emisi juga dinilai penting. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta harus dilanjutkan karena dinilai dapat menjadi pembawa perubahan yang besar untuk menurunkan emisi.
Oleh karenanya, Jokowi menyebutkan dibutuhkan standar global seperti dalam hal pengelompokan kegiatan ekonomi dan bisnis untuk mencegah praktik greenwashing.
Baca Juga : Terpilih Aklamasi dalam Muscab, Sukarso Kembali Pimpin Pemuda Pancasila Kota Blitar
"Dibutuhkan standar global, seperti taksonomi untuk mencegah praktik greenwashing dan reformasi Bank Pembangunan Multilateral (MDB) harus merefleksikan representasi negara-negara anggotanya," jelasnya...