Kunjungi Ukraina, Menlu AS Dibayang-Bayangi Serangan Rusia
Reporter
Binti Nikmatur, Ghiska Ayu
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Sep - 2023, 12:45
JATIMTIMES - Rusia kembali mengirimkan rudal ke kota timur Ukraina saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Kiev, ibu Kota Ukraina. Dampak serangan Rusia itu menewaskan 17 orang, pada Rabu (6/9/2023).
Melansir laporan The New York Times (NYT), dikutip Kamis (7/9/2023), kunjungan Blinken untuk menegaskan dukungan AS kepada Ukraina bagi perlawanan terhadap invasi Rusia.
Baca Juga : Dua Perguruan Tinggi Top Turki Kian Mantapkan Internasionalisasi Unisma Malang
Selain itu, Blinken juga dijadwalkan akan mengumumkan paket asistensi perang baru AS bernilai lebih dari satu miliar dolar AS (Rp 15,338 triliun), dalam kunjungannya selama dua hari.
Namun di hari yang sama dengan kunjungan Blinken, sebuah rudal Rusia menghantam Kostyantynivka, sebuah kota di dekat garis depan timur. Serangan tersebut dilaporkan menyebabkan kematian 17 orang dan melukai setidaknya 32 orang, sementara mungkin masih banyak yang terperangkap di reruntuhan. Serangan tersebut terjadi di pasar luar ruangan sekitar pukul 2 sore, saat banyak pedagang dan pembeli berada di sana.
Presiden Ukraina Zelensky mengutuk serangan yang menimpa sebuah pasar, toko, apotek dan orang-orang tak bersalah tersebut. Menurut Zelensky, jumlah korban terluka masih bisa bertambah.
"Bagi siapa pun yang masih berurusan dengan Rusia di seluruh dunia, harus siap menghadapi kekejaman serupa," kata Zelensky.
Pihak militer Ukraina melaporkan bahwa pada Rabu (6/9/2023) pagi, Rusia meluncurkan serangkaian rudal dan drone, beberapa di antaranya menuju Kiev, hanya beberapa jam sebelum kedatangan Menlu Blinken. Bahkan ada laporan drone yang menewaskan setidaknya satu orang di Izmail, sebuah kota pelabuhan kecil di Sungai Danube di Ukraina selatan.
Kunjungan Blinken, yang tidak diumumkan sebelumnya karena alasan keamanan, terjadi saat pemerintahan Zelensky semakin terlibat dalam perang melawan korupsi resmi yang sudah lama mengakar di negara mereka.
Beberapa anggota parlemen di Amerika Serikat dan Eropa telah menyatakan keraguan tentang melanjutkan pengeluaran miliaran dolar untuk mempersenjatai dan mendukung Ukraina. Hal ini menambah tekanan bagi Presiden Zelensky. Serta menekan administrasi Biden yang ingin menunjukkan kemajuan dalam melawan korupsi.
Dalam pernyataannya, Blinken menjelaskan jika pihaknya membantu pemerintah Ukraina dan ingin memastikan akuntabilitas dan transparansi penuh untuk semua bantuan yang diberikan...