Tembok Rumah Kos Salvia Dinilai Tutupi Akses Jalan, Primaland: Sudah Sesuai Siteplan
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
11 - Aug - 2023, 01:23
JATIMTIMES - Komplek rumah kos Salvia milik Primaland dipersoalkan sejumlah petani. Hal tersebut lantaran ada salah satu sisi komplek yang berada di RT 7 RW 4 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru ini dinilai menghalangi jalan yang biasa digunakan sebagai akses oleh petani.
Saat dikonfirmasi, pihak Primaland mengaku bahwa pembangunan yang dilakukan di komplek Rumah Kos Salvia itu telah sesuai dengan siteplan. Dan pembangunannya juga telah disertai kelengkapan berkas dokumen yang dibutuhkan.
Baca Juga : Terealisasi, Kementerian PUPR Tingkatkan Kelas Jalan Menuju Pabrik Gula RMI Blitar
"Secara legalitas sudah dipenuhi. Ada SHGB, Sertifikat SHM dan lainnya. Termasuk perizinan juga sudah lengkap semua. Pembangunan itu juga sudah sesuai siteplan. Di dokumen yang kami kantongi, batas tanah yang kami bangun juga batasnya sesuai. Tidak lebih," ujar Head Legal Primaland Yanuar Risyahwan, Kamis (10/8/2023).
Pihaknya pun mengakui bahwa terkait batas berupa tembok yang dinilai menghalangi akses jalan itu memang sempat dikeluhkan warga. Namun dalam hal ini, pihaknya juga telah melakukan beberapa kali mediasi, meskipun belum menemukan kata sepakat.
"Sudah beberapa kali mediasi. Termasuk dengan petani yang bilangnya mengeluh. Melibatkan kelurahan, RT, RW, Babinsa, Babinkamtibmas tapi memang belum ada sepakat," ujar Yanuar.
Selain itu pembangunan yang dilakukan tersebut menurutnya juga telah mempertimbangkan apa yang menjadi kebutuhan penghuni rumah kos. Salah satu pertimbangan adalah faktor keamanan dan kenyamanan penghuni kos.
Pantauan di lokasi, lokasi komplek rumah kos Salvia ini berada di sisi barat Lapangan Merjosari. Dan sebagian sisi tembok yang menghadap ke utara, memang terlihat berdiri tembok selebar kurang lebih 1,5 meter yang dikeluhkan karena dinilai menutup jalan. Nampak berhimpitan dengan saluran irigasi.
Namun ternyata, jalan tersebut bukan satu-satunya akses petani. Di sisi utara, juga terdapat pematang lahan yang biasa digunakan sebagai jalan alternatif. Hanya jaraknya, sedikit lebih memutar.
"Buktinya, sejak hal itu banyak diperbincangkan, petani masih bisa beraktivitas. Kami juga survei memang ada jalan lain yang bisa dilalui," imbuh Yanuar.
Pihaknya pun sebenarnya berkeinginan agar ada pengujian pada dokumen yang dimiliki...