Festival Sastra 3 Bahasa Mewarnai Sepekan Literasi di Banyuwangi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Nurlayla Ratri
26 - May - 2023, 12:58
JATIMTIMES- Dukungan dan motivasi kepada masyarakat agar berminat dunia sastra untuk menghaluskan budi pekerti dan gemar membaca terus diberikan di Kabupaten Banyuwangi. Termasuk, mengajak dan memotivasi warga masyarakat yang belum mempunyai ijazah SMA agar mau mengikuti paket C PKBM.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno pada saat membuka Festival Sastra 3 Bahasa: Indonesia, Jawa dan Oesing yang digelar di RTH Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi pada Rabu (24/05/2023).
Baca Juga : Beri Ruang Kembangkan Bakat Siswa, Disdik Sampang Gelar Lomba Menyanyi dan Seni
Menurut Suratno, saat ini akan lebih baik apabila mulai membangun wacana dan gagasan untuk mengakomodasi sastra Madura agar bisa masuk Banyuwangi Festival walaupun belum ada MGMP Bahasa Madura.
“Karena populasi masyarakat Madura yang tinggal di kawasan perkebunan, pantai, pelabuhan, serta pasar juga banyak. Potensi ini tentu menjadi warna tersendiri bagi Banyuwangi yang merupakan miniatur Indonesia yang sangat mendukung program Banyuwangi Rebound, khususnya dalam merajut harmoni dan sepekan literasi yang dicanangkan Bupati Banyuwang," imbuh Suratno.
Dalam pembukaan Festival Sastra 3 Bahasa tersebut dimeriahkan dengan penampilan dari berbagai sekolah, serta ada siswi SMPN 2 Wongsorejo dan SMPN 1 Muncar membacakan puisi bahasa Madura.
Walaupun banyak yang tidak paham artinya, tetapi apresiasi dan dukungan tetap ada dalam bentuk tepuk tangan yang membahana sebagaimana sambutan pada penampilan tari, musikalisasi puisi dan drama yang memadukan 6 ekstrakurikuler (Ekskul) SMPN 2 Genteng.
Menurut Ketua MGMP SMP Bahasa Oesing, Yeti Chotimah, wadah atau lembaga yang memungkinkan untuk mengakomodasi bahasa Madura adalah pihaknya dibandingkan MGMP Jawa dan Indonesia.
H. Mujiono, Ketua MGMP Bahasa Indonesia asal SMPN 1 Glagah dan Eko Wahyuningsih S. asal SMPN 1 Kalibaru mendukung pendapat tersebut.
"Kami musyawarakan dan ini riil mendukung program Merdeka Belajar dengan P5 juga," Eko Wahyuningsih yang ayahnya berdarah Madura (Pamekasan) sedangkan ibunya berdarah Jawa karena berasal dari Solo.
Baca Juga : Baca Selengkapnya