Masyarakat Diimbau Tak Panik, Suhu Panas Bukan Karena Gelombang Heatwave
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Nurlayla Ratri
27 - Apr - 2023, 02:29
JATIMTIMES - Masyarakat diimbau tidak panik kala suhu panas yang dalam beberapa hari terakhir melanda. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, hal itu bukan karena gelombang panas atau Heatwave yang memang beberapa hari terakhir melanda negara di belahan dunia Asia.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Taufiq Hermawan mengatakan bahwa Heatwave belum sampai ke Indonesia. Karena Tanah Air berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan yang luas.
Baca Juga : Kunjungan Tertinggi di Kota Batu H+2 Lebaran, Capai Ribuan Wisatawan
Hal ini juga menjawab kekhawatiran masyarakat terkait informasi cuaca panas ekstrem yang melanda negara di Benua Asia beberapa hari terakhir. Terutama beberapa negara di Asia Selatan yang mengalami dampak Heatwave sejak minggu lalu, di antaranya Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos, yang sempat melaporkan bahwa kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat Celcius.
“Kemudian ada fenomena, suhu maksimum harian terpanas, terjadi di kota Kumarkhali di distrik Kusthia, Bangladesh. Suhu panas di lokasi tersebut mencapai yaitu sebesar 51,2 derajat Celcius, Senin (17/4) lalu,” ungkap Taufiq.
Hasil penggalian data yang dilakukan, Taufiq mengaku bahwa di Jawa Timur sendiri suhu harian maksimum berada diangka 35,4 derajat celcius. Data itu diperoleh dari pemantauan yang dilakukan Stasiun Geofisika Karangkates pada Senin (24/4/2023) kemarin.
Untuk cuaca panas yang melanda Jawa Timur sendiri, Taufiq menjelaskan bahwa hal itu dipengaruhi karena diapit oleh Laut Jawa di sisi utara dan Samudera Hindia di sisi selatan. Hal itu juga disebut mempengaruhi tingkat suhu yang ada di wilayah daratan.
“Dalam sepekan terakhir, suhu maksimum di wilayah Jawa Timur berkisar antara 33 hingga 35 derajat Celcius. Apabila, dilihat dari hasil pemantauan yang dilakukan, angka tersebut masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” urai Taufiq.
Bisa dikatakan gelombang Heatwave melanda dipengaruhi dua hal. Taufiq menjelaskan secara karakteristik dan secara indikator statistik suhu kejadian.
Pertama, gelombang panas umumnya terjadi di wilayah yang berada pada lintang menengah hingga lintang tinggi. Selain itu, berdekatan dengan daratan yang luas seperti wilayah kontinental dan sub-kontinental...