Lagu Yamko Rambe Yamko Disebut Bukan dari Papua, Deddy Corbuzer Merasa Dibohongi Sekolah?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
20 - Mar - 2023, 03:41
JATIMTIMES - Lagu Yamko Rambe Yamko selama ini dikenal sebagai lagu daerah berasal dari Papua. Namun mini muncul pembahasan di media sosial yang menyebut lagu itu bukan bahasa Papua.
Masalah itu salah satunya dibahas oleh komika dari Papua Arie Kriting dan Mamat Alkatiri saat hadir menjadi narasumber di YouTube Deddy Corbuzer.
Baca Juga : Jukir Liar Juga Kena Tipiring jika Buka Parkir di Tempat Tak Semestinya
Dalam video itu, Arie Kriting menyebut lagu Yamko Rambe Yamko tengah menjadi polemik dalam beberapa tahun terakhir. Lalu, Mamat Alkatiri menambahkan bahwa Dewan Kesenian Papua menyatakan itu bukan bahasa Papua.
Lantas Deddy Corbuzer pun menilai selama ini dirinya dibohongi oleh sekolah. Sebab selama ini, menurut Deddy, lagu itu berasal dari Papua. "Berarti selama ini saya dibohongi oleh sekolah?" kata Deddy.
Menanggapi hal itu, Arie Kriting pun menjelaskan bahwa di Papua itu ada 300 bahasa. Jadi, antar suku di Papua ini saling curiga dengan lagu itu. "Karena ngga mungkin orang Papua menguasai 300 bahasa yang ada di etnis Papua. Usai dicek-dicek ternyata tak ada bahasa Papua di lagu itu," ucap Arie Kriting.
Namun Arie juga menjelaskan bahwa lagu itu kemungkinan berasal dari Lembah Grime, Papua. Tapi kemungkinan itu pun masih tanda tanya dan belum ada yang valid. "Tapi kalau kami berpikiran bisa jadi ini salah satu bahasa di etnis Papua yang sudah punah," jelas Arie Kriting.
Bahkan menurut Arie, ketika lirik lagu Yamko Rambe Yamko dicoba dicari lewat Google translate, terdeteksi berasal dari Swahili di Afrika. "Jadi, ini menunjukkan kita sebenarnya tidak terlalu mengenal keanekaragaman Indonesia. Ini menurut saya harus diperbaiki. Kita nyanyikan saja lagu Apuse dan Sajojo yang jelas berasal dari Papua," kata Arie.
Alhasil mereka pun mendebatkan soal arti dari lagu tersebut. "Semua orang bisa nyanyi, tapi kita nggak tahu artinya. Apalagi kita tak tau bahasa daerah mana. Aneh," tandas Arie Kriting.
Sebelumnya, seniman Papua yang juga Dewan Kesenian Papua, Nomensen Membrako dan beberapa orang mengatakan sudah mendiskusikan lagu itu. Ada orang bilang lagu itu asal Merauke, tapi kata-kata di lagu itu tidak menggambarkan bahasa Merauke.
"Sudah dua kali kami diskusikan lagu itu, tapi lagu itu, dulu orang bilang asal Merauke, tapi konotasinya, kata-katanya sama sekali tak menggambarkan satu bahasa lokal di Merauke. Jadi...