Reog Kendang Warnai Launching Kampung Numerasi dan Arena Outing Class SMPN 1 Kedungwaru
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
19 - Mar - 2023, 03:17
JATIMTIMES - Bertempat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, pagelaran Tari Reog Kendang dihadiri Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo. Kesempatan ini sekaligus me-launching Kampung Numerasidan Arena Outing Class siswa-siswi SMPN 1 Kedungwaru, Sabtu (18/3/2023).
"Kami berharap SMPN 1 Kedungwaru bisa menjadi contoh baik bagi sekolah yang lain dalam melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5,” kata Wabup Gatut Sunu.
Baca Juga : Bank Jatim Launching Tabungan Santri, Ini Keuntungannya bagi Anak Pondok
Menurut wabup, pagelaran Tari Reog Kendang serta pengembangan Kampung Numerasi dan Arena Outing Class ini merupakan wujud antusiasme dan ekspresi siswa-siswi dalam bidang seni tari, numerasi dan kecintaan terhadap lingkungan.
“Jika hal ini terus dikembangkan, kami percaya di masa mendatang, anak-anak yang dididik ini tidak hanya menjadi SDM yang berpengetahuan, tetapi juga memiliki kearifan untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kedungwaru Tulungagung Dr Sri Wahyuni MPd mengatakan P-5 merupakan sebuah kegiatan kokurikuler atau kegiatan yang menguatkan intrakulikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi karakter siswa dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan yang merupakan beberapa dimensi.
Kegiatan pagelaran reog kendang, kesenian khas Tulungagung ini juga merupakan rangkaian kegiatan implementasi Kurikulum Merdeka pada program P5.
Program ini membawakan materi bahwa dalam proses kegiatan pembelajaran Kurikulum Merdeka porsi mata pelajarannya dikurangi 30 persen untuk P5.
Dalam proses kegiatan KBLI di kegiatan tari reog kendang, diajarkan beberapa materi. Yakni mulai dari sejarah reog kendang, sejarah mengapa Tulungagung menjadikan reog kendang sebagai ikon, tata gerak tari reog kendang, tata busana, tata musik, yang dilakukan oleh fasilitator atau guru.
“Hari ini adalah puncak program, karena prosesnya sudah berjalan selama 3 Minggu sebelumnya dan hari ini adalah sebagai evaluasi yang berbentuk sebuah pagelaran,” jelasnya.
Dari 300 siswa yang dilibatkannya, 100 anak sebagai penari dan 200 anak lainnya sebagai komponen yang memberikan support...