Kisah Wartawati Perang Indonesia pada Era Kemerdekaan, Namanya Melegenda
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
16 - Mar - 2023, 04:10
JATIMTIMES - Salah satu tokoh wartawan perempuan yang turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia bernama Gadis Rasid. Namanya melegenda dikenal sebagai perempuan yang pemberani, ulet, dan berwawasan luas.
Melansir dari berbagai sumber, Gadis digambarkan sebagai sosok jurnalis perempuan yang memiliki sifat berpetualang. Hal itu melekat dalam diri Gadis, lantaran ia kerap meliput tragedi-tragedi menegangkan yang pernah terjadi di Indonesia.
Baca Juga : Ekskavasi Candi Gedog Kota Blitar, Bapelbud Temukan Indikasi Halaman Candi
Beberapa tragedi yang pernah diliput Gadis adalah Insiden Madiun 1948 dan demonstrasi mahasiswa 1966. Bahkan, karena kegigihannya, penyair terkenal Chairil Anwar pernah menulis puisi untuknya, yang berjudul Buat Gadis Rasid tahun 1948.
Perempuan yang lahir di Bangkinang di Sumatera Tengah pada 1923 itu menikah dengan Henk J Rondonuwu dan dianugerahi seorang anak perempuan bernama Ratna Irma.
Gadis menghabiskan masa mudanya dengan menjadi seorang reporter di surat kabar Belanda bernama Nieuwe Rotterdamse Courant (NRC). lalu pada akhir 1940-an, Ia masih jadi wartawan namun di media berbeda, yakni koran Pedoman.
Gadis juga sempat menjabat sebagai anggota dewan redaksi pada mingguan Siasat yang dipimpin oleh Rosihan Anwar dan Soedjatmoko tahun 1950-an.
Terlepas dari gendernya seorang perempuan, Gadis banyak terlibat dalam insiden-insiden berbahaya di Indonesia sejak tahun 1948.
Salah satu cerita dari Gadis, saat itu Soekarno-Hatta menugaskan Divisi Siliwangi untuk segera menangani gerakan yang dipelopori oleh Moeso, Amir Sjarifuddin, Soemarsono, dan para tokoh kiri lain.
Divisi Siliwangi pun segera bergerak menuju Madiun. Di antara para prajurit Divisi Siliwangi itu ada Gadis Rasid. la menyusup di tengah prajurit siap perang untuk meliput majalah Mingguan Siasat.
Gadis Rasid bahkan menjadi satu-satunya saksi dari kalangan sipil yang terlibat langsung dalam pertempuran antara pasukan Siliwangi dan Tentara Merah. Bahkan, Gadis Rasid juga turut bergerak masuk ke kampung di Madiun bernama Gorang-Gareng.
Meski melihat banyak pertumpahan darah, Gadis Rasid tak membuatnya kapok untuk mengikuti berbagai peperangan. Gadis justru kerap terlibat langsung dalam berbagai perang kemerdekaan...