Keluarga Dibantai Oknum Diduga Polisi, Petani Sawit Ini Mengadu di Podcast Uya Kuya
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
29 - Jan - 2023, 01:33
JATIMTIMES - Podast Uya Kuya dipilih oleh keluarga asal Riau sebagai wadah pengaduannya terkait peristiwa mencekam yang ia alami bersama keluarganya.
Keluarga petani sawit yang berasal dari Rokan Hilir, Riau itu mengaku telah mendapat siksaan dari polisi. Tak hanya itu, keluarga itu juga mengaku bahwa rumahnya telah dibakar dan dilakukan perampasan pada kebun sawitnya.
Baca Juga : Kursi Taman Jadi Tempat Bermesraan, Ini Pesan DLH Kota Malang
Pengaduan yang dilakukan oleh tiga orang perempuan itu mendapat pendampingan dari pengacara ternama, Komaruddin Simanjuntak.
Dalam video podcast yang diunggah Uya Kuya pada Rabu (25/1/2023) di kanal YouTube pribadinya, Komaruddin menjelaskan bahwa ketiga perempuan itu adalah korban pembantaian yang mana oknumnya adalah anggota kepolisian dari daerah asal ketiga perempuan itu, yakni Hilir Riau.
Dalam video itu, Simanjuntak mengatakan peristiwa itu terjadi pada 2010. Pada saat itu, pemilik kebun sawit yang merupakan suami dari salah satu perempuan dalam podcast Uya itu ditahan oleh pihak kepolisian.
Setelah ditahan, istri dan juga anak dari pemilik kebun sawit itu mendatangi kantor yang menahan suami dan ayahnya itu.
Penahanan itu dilakukan karena pemilik kebun sawit enggan menandatangani surat yang meminta agar kebun sawit itu dilepas kepemilikannya. Ia kemudian dipaksa untuk menandatanganinya dengan cara ditahan.
Singkat cerita, suami dari pemilik kebun ini awalnya menandatangani surat pelepasan kebun sawit itu namun hanya 10 hektare saja dari 500 hektare.
Namun, setelah tanda tangan itu, hak-hak dari perjanjian itu tidak didapat pemilik kebun sawit. Malah setelah itu datang lagi polisi yang lain untuk merenggut sisa kebun sawit mereka hingga habis. Sadisnya lagi, kepala polisi Hilir Riau itu juga seolah tutup mata dalam peristiwa itu.
Usai direnggut kebun sawitnya, rumah dari pemilik kebun sawit itu juga dibakar oleh oknum suruhan tak dikenal. Selain dibakar, rumah lainnya yang dimiliki oleh keluarga petani sawit itu juga dirampas beserta surat-suratnya.
Tak berhenti disitu saja, kekejaman terus berlanjut dengan penganiayaan oleh para mafia itu hingga mengakibatkan tewasnya suami atau pemilik kebun sawit itu.
Bahkan, istri dari pemilik kebun itu juga menjadi target sasaran selanjutnya para mafia itu...