Perlihatkan Kelamin di Hadapan Muridnya, Oknum Guru Ngaji di Singosari Bakal Diperiksa Polisi
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
27 - Jan - 2023, 01:28
JATIMTIMES - Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan seorang oknum guru ngaji di Singosari, Kabupaten Malang) masih terus didalami oleh jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Malang. Bahkan penyidik diagendakan bakal melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Kasih Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menjelaskan, dari hasil penyelidikan, terduga pelaku diketahui berinisial K. Kakek yang kini berusia 72 itu diduga telah mencabuli setidaknya tiga orang anak yang masih di bawah umur.
Baca Juga : Pencarian Hari Kedua, Personel Gabungan Temukan Jas Hujan Bocah Hanyut di Selokan Singosari
Sesaat sebelum melancarkan aksinya, K berdalih hendak membacakan doa kepada para korban. Kejadiannya di rumahnya yang beralamat di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban membuat laporan ke Polres Malang. Yakni pada Senin (23/1/2023) lalu.
Semenjak mendapat laporan itulah, polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Yaitu terdiri dari orang tua korban, korban dan sejumlah saksi lainnya juga telah dimintai keterangan terkait kasus pencabulan tersebut.
"Hari Senin (23/1/2023) kemarin, kami telah menerima laporan. Hingga saat ini sudah ada enam orang saksi yang diperiksa. Korban dan orang tuanya selaku pelapor juga sudah kami periksa," kata Taufik.
Dari hasil pemeriksaan itulah, diketahui ada tiga orang anak di bawah umur yang mengaku telah menjadi korban pencabulan oleh K. Para korban tersebut masing-masing berinisial NK (8), EP (10) dan AC (11). Ketiga korban merupakan tetangga K.
Modusnya, K merayu para korban jika dirinya akan memberikan doa. Setelah termakan bujuk rayu pelaku, korban kemudian diminta untuk datang kebrumahnya. Di tempat tinggalnya itulah, K mulai melancarkan aksinya.
Mulanya K mengusap bagian kepala korban. Tidak lama kemudian, K melancarkan aksinya dengan menyentuh beberapa bagian sensitif yang ada di balik baju yang dikenakan korban.
"Selain mengusap beberapa bagian tubuh korban, K ditengarai juga pernah menunjukkan kemaluannya kepada para korban," ucap Taufik.
Akibat kejadian tersebut, para korban akhirnya merasa trauma. Bahkan memilih untuk tidak mengaji lagi di tempat tinggal pelaku. "Mereka (korban) merasa trauma. Bahkan salah satu korban ada yang berhenti mengaji di rumah K," jelasnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya