Perundungan di Ponpes Kembali Terjadi, Santri di Pakis Jalani Operasi Usai Dihajar Gara-gara Finger Heart
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
25 - Dec - 2022, 02:01
JATIMTIMES - Aksi perundungan kembali terjadi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes). Setelah sebelumnya dua santri An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perundungan. Kali ini kejadian serupa dialami oleh salah satu santri yang mondok di salah satu ponpes yang ada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Jatim Times, korban perundungan berinisial GP. Remaja 12 tahun itu merupakan warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Selain menjadi santri aktif, dia juga menimba ilmu di pendidikan formal kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan terduga pelaku, merupakan teman santri satu pondok korban. Mereka masing-masing berinisial A dan F. Kedua terduga pelaku seumuran dengan korban.
Baca Juga : Berdayakan Ekonomi Perempuan, Sepeda Dagang Keliling Dibagikan untuk Kaum Ibu dari LAZISNU
"Jadi ada yang ngadu-ngadu, kemudian ada yang mukul dan nendang. Provokator-nya A, sedangkan yang mukul itu F," jelas GP saat ditemui Jatim Times di kediaman orang tuanya yang beralamat di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Sabtu (24/12/2022).
Dengan didampingi orang tuanya dan kakeknya, GP menceritakan kronologi kejadian memilukan yang diakuinya terjadi pada Kamis (22/12/2022) pagi. Seperti hari sebelumnya, korban bersama santri lainnya melaksanakan khataman sekaligus baca Alquran.
Waktu setoran hafalan itulah, korban sempat tidak lancar. Mengetahui hal itu, teman santri lainnya membully korban dengan cara mengolok-olok.
"Awalnya (saya) diledek karena hafalannya tidak lancar. Tapi yang meledek teman-teman (bukan pelaku). Akhirnya saya balas ledekan itu dengan begini (finger heart)," katanya.
Balasan santai dari korban dengan mengacungkan jari berbentuk hati itu, entah kenapa justru ditanggapi sinis oleh kedua pelaku. "Saya balas gitu (finger heart), tapi mereka tidak terima, emosi," imbuhnya.
Niat korban untuk menanggapi perundungan dengan cara bercanda itu, justru berbuntut panjang. Kedua pelaku yang merasa tidak terima terus menyudutkan korban. Hingga akhirnya, dengan kelapangan hati korban minta maaf meski merasa tidak bersalah.
"Awalnya hanya bercanda. Terus ada yang tidak suka sama saya, dia (A) manas-manasi (memprovokasi) temannya (F). Padahal saya sudah minta maaf," keluhnya.
Berdasarkan informasi yang didapat korban, terduga pelaku A memprovokasi F untuk menghajar korban. "Iku arek'e wes ndek jero kamar...