Lestarinya Sambatan, Tradisi Gotong Royong Masyarakat Desa Pagersari Kalidawir
Reporter
Anang Basso
Editor
Nurlayla Ratri
29 - Nov - 2022, 02:25
JATIMTIMES - Tradisi gotong royong, yang merupakan bentuk kerja sama kelompok masyarakat masih terjaga di Desa Pagersari, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan yang mengutamakan kebersamaan untuk mencapai hasil positif tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan ini dikenal memiliki nilai moral yang baik.
Di Desa Pagersari, tradisi ini dikenal dengan istilah ‘sambatan’ atau ada yang menyebut ro'an.
"Kegiatan ini menjadi dasar persatuan antar warga untuk nilai senasib sepenanggungan. Artinya jika ada bencana, warga cepat tanggap bersama-sama melalukan kegiatan untuk mengatasi dengan gotong royong ini," kata Kepala Desa Pagersari, Fudar Kusno SH, Minggu (27/11/2022).
Nilai tertinggi sambatan, warga desa tanpa diberikan bayaran atau upah yang didasarkan pada azas timbal balik.
Tradisi sambatan sebagai bentuk perilaku sosial masyarakat pedesaan mengandung nilai gotong royong, nilai religus, dan nilai budaya yang sangat tinggi.
Praktik gotong royong membangun rumah misalnya, dalam bentuk tradisi sambatan seiring perkembangan zaman saat ini terancam punah dan tergeser oleh sistem upah.
Tetapi tradisi sambatan ini masih dilakukan di Desa Pagersari dengan kesadaran dan keikhlasan yang tinggi.
"Tidak ada upah, justru selain tenaga dan waktu, masyarakat memberikan sajian dan minuman secara sukarela," ujarnya.
Atas sikap yang masih kompak dan didasari dengan kerukunan ini, Fudar Kusno selaku kepala desa mengapresiasi warganya dengan berbagai bentuk kepedulian.
Baca Juga : Baca Selengkapnya