Bikin Haru, Begini Perasaan Devi Athok Usai Menguburkan Putrinya untuk Kedua Kalinya
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
A Yahya
06 - Nov - 2022, 09:58
JATIMTIMES - Sabtu (5/11/2022) menjadi hari yang tak terlupakan bagi Devi Athok Yulfitri warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Di akhir pekan itulah, Devi menguburkan almarhumah putrinya untuk kedua kalinya.
Devi yang saat itu mengenakan kaus berwarna hitam dengan gambar kedua putrinya, nampak begitu berat saat dirinya harus beranjak dari lokasi pemakaman yang terletak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Jerome Polin Trending Twitter usai Pamer Foto Bareng NCT dan Beri Kado Batik Spesial
Usai mengambil air dan membasuh beberapa bagian tubuhnya mulai dari wajah, tangan, hingga kedua kakinya Devi lantas menatap sejenak area makam kedua putrinya yang saat itu ditutup dengan tenda dan kain berwarna biru.
Tidak lama kemudian Devi pergi melewati garis polisi sebelum akhirnya beranjak meninggalkan lokasi pemakaman. Meski merasa berat dan tak menyangka kedua putrinya telah meninggal dunia, namun Devi mengaku lega karena bisa berpamitan kepada putrinya secara langsung, meski kini keduanya telah menghadap sang maha kuasa.
"Saya agak lega, karena waktu pertama saya menguburkan, saya pingsan. Saya gak bisa untuk berpamitan yang terakhir kali sama mereka," ucapnya lirih.
Semangat untuk memperjuangkan keadilan bagi kedua putri kandungnya itulah, yang membuat Devi harus tetap tegar. Meski sempat pingsan saat melihat makam putrinya hendak dibongkar guna kepentingan autopsi, namun nyatanya Devi beserta keluarganya tetap berada di area pemakaman hingga dokter selesai melakukan ekshumasi terhadap kedua jenazah putrinya.
"Untuk saat ini saya bisa memeluk mereka, bisa menguburkan mereka, bisa meminta maaf kepada mereka untuk yang terakhir kalinya. Saya merasa lega dan seperti tidak punya beban," imbuhnya seolah memotivasi diri untuk tetap tegar.
Devi berharap, dengan telah dilakukannya tahapan autopsi bisa memudahkan para penyidik untuk mengungkap siapa pelaku dibalik tragedi Kanjuruhan, yang telah merenggut nyawa kedua putrinya tersebut.
"Mudah-mudahan pengorbanan anak saya ini untuk dilakukan autopsi bisa membuka aib dan tabir yang selama ini dilakukan oleh oknum-oknum itu. Oknum yang menembakkan gas air mata kadaluarsa ke dalam tribun," tegasnya...