Amankan KTT G-20 di Bali, Panglima TNI Kerahkan 18.030 Personel dan 4 Pesawat Tempur
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
21 - Oct - 2022, 07:12
JATIMTIMES - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengerahkan 18.030 personel gabungan untuk mengamankan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 pada tanggal 15-16 November 2022 di Bali.
Hal itu disampaikan Jenderal Andika dalam sesi wawancara yang ditayangkan di Channel YouTube FMB9ID_IKP pada Kamis (20/10/2022). Pihaknya menyebut pengerahan 18.030 personel gabungan tersebut untuk mendukung pengamanan VVIP dalam KTT G-20 yang akan dihadiri 42 kepala negara dan setingkat kepala negara.
Baca Juga : Kadinkes Sebut 9 Anak Gagal Ginjal Akut Dirawat di Kota Malang
"18.030 personel itu ada di antaranya sekitar 3.200 personel Polri dan sekitar 492 personel dari institusi lain. Tapi mereka semua itu masuk dalam tugas kami. Jadi TNI-nya sendiri ya kira-kira 14.300-an, itu dalam hal personel," ungkap Andika.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-32 ini menjelaskan, terdapat sejumlah satuan tugas (Satgas) yang dibentuk untuk pengamanan tamu KTT G-20.
Di antaranya Satgas Pengamanan VVIP yang melekat dengan para kepala negara partisipasi KTT G-20. Kemudian, pihaknya juga telah menyiapkan paket pengamanan untuk 42 kepala negara atau setingkat kepala negara.
Selain itu, juga ada Satgas Udara. Di mana untuk Satgas Udara ini telah dipersiapkan armada-armada udara untuk pengamanan KTT G-20 di Bali. Andika menyebut, pihaknya akan mengerahkan empat unit pesawat tempur berjenis F-16 sebanyak dua unit serta Sukhoi 27 dan 30 dua unit.
Tidak berhenti disitu, pihaknya juga telah menyiapkan 13 helikopter yang terdiri dari enam unit dari TNI Angkatan Udara (AU), lima unit dari TNI Angkatan Laut (AL), serta dua unit dari TNI Angkatan Darat (AD).
Jenderal bintang empat yang dulunya sempat menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini mengatakan, bahwa untuk Satgas Udara juga akan dilengkapi dua unit Pesawat Hercules.
Dari dua unit pesawat hercules tersebut, satu unut dikhususkan untuk evakuasi medis jika terdapat kondisi darurat. Sedangkan satu unit lagi untuk pesawat angkut jika diperlukan.
