Orasi di UB, Ketum PP Muhammadiyah: Kebijakan Negara Jangan Rugikan Agama, Terlebih Anti Agama
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
19 - Oct - 2022, 01:56
JATIMTIMES - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan orasi ekonomi kebangsaan di Universitas Brawijaya (UB), Selasa (18/10/2022). Dalam orasinya, Haedar Nashir menyampaikan, agar kebijakan negara tidak ada yang merugikan agama, terlebih anti terhadap agama.
Dijelaskannya, telah banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan oleh agama-agama untuk Indonesia. Untuk itu, pihaknya mengatakan supaya kebijakan yang diproduksi oleh negara menyerap pandangan dari agama-agama di Indonesia.
Baca Juga : Bertemu Presiden FIFA, Jokowi: Jadikan Ini sebagai Momentum Perbaikan Sistem Persepakbolaan
Sebab, menurutnya, semua agama-agama itu menginginkan kebaikan bagi Indonesia. Ekspresi keagamaan di Indonesia dijamin oleh konstitusi, oleh karena itu ketika umat beragama mengekspresikan keagamaannya jangan lalu kemudian disebut ekstrem.
Lebih lanjut, aktualisasi atas agama yang diyakininya itu tidak salah. Ditegaskannya, yang salah adalah ketika identitas agama tersebut digunakan untuk menyerang yang lain.
"Jangan dianggap ekstrem yang muslim pakai kerudung, yang lain pakai identitasnya berdasarkan agamanya. Yang salah itu, umat beragama ketika memakai identitas agamanya lalu menyerang identitas yang lain," ucapnya.
Pihaknya juga menyampaikan, antara identitas yang satu dengan yang lain dipertentangkan. Tetapi, hal ini diharapkan tidak menjadikan negara sebagai alat untuk menghadap-hadapkan sesama anak bangsa. Oleh karena itu, dirinya mendorong pandangan moderat sebagai dasar dalam beragama dan bernegara.
Pihaknya juga menyampaikan agar tidak hanya fokus kepada ancaman yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama saja. Kewaspadaan terhadap ancaman-ancaman yang berkeinginan mengubah Indonesia menjadi negara sekuler juga harus ada.
Lebih lanjut di jelaskannnya, Indonesia telah final, di mana oleh Muhammadiyah dikonseptualisasikan sebagai Negara Pancasila Darul Ahdi Wasy Syahadah. Haedar menyebut, bahwa Muhammadiyah menjadi satu-satunya organisasi masyarakat yang melabelkan pada Indonesia dengan Pancasila.
Baca Juga : Baca Selengkapnya