Pemkab Malang Buka Command Center bagi Keluarga yang Hilang dalam Kerusuhan Kanjuruhan
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
02 - Oct - 2022, 02:06
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memastikan bahwa Aremania korban luka dalam kerusuhan Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) malam terus mendapatkan penangangan dan perawatan medis. Para korban menjalani perawatan di rumah sakit-rumah sakit di Kepanjen dan sekitarnya.
Sanusi juga menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas banyaknya korban jiwa dalam kerusuhan tersebut. Dirinya juga memastikan bahwa seluruh korban yang mengalami luka bisa mendapatkan perawatan medis dan biaya ditanggung Pemkab Malang.
Baca Juga : Pemkab Malang Tanggung Semua Biaya Rumah Sakit Korban Kerusuhan Kanjuruhan
''Atas nama bupati Malang, menyampaikan turut berbelasungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Mudah-mudahan musibah ini yang menjadi yang terakhir di pesepakbolaan Indonesia, karena telah memakan korban banyak. Bagi korban yang masih bisa diselamatkan juga terus kita lakukan penanganan medis," ujar Sanusi.
Hingga saat ini, Pemkab Malang terus melakukan pendataan dan identifikasi terhadap seluruh korban yang ditangani di seluruh rumah sakit di sekitar Kepanjen. Dalam kerusuhan ini, data terakhir menyebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri.
''Pasca-kejadian ini, kita terus melakukan pendataan terhadap para korban yang jumlahnya 100-an lebih. Saya minta melalui Dinas Kesehatan untuk menangani semua korban, tanpa terkecuali. Semuanya harus ditangani dan semua pembiayaan ditanggung Pemkab Malang. Baik yang dirawat di RSUD Kanjuruhan, Teja Husada, Wafa Husada, dan beberapa rumah sakit terdekat lainnya di Kepanjen," ucap Sanusi.
Bupati Malang menambahkan, Pemkab Malang menyiapkan command center bagi keluarga korban yang belum menemukan keluarganya atau belum teridentifikasi dengan bisa langsung menghubungi. Command center berada di Stadion Kanjuruhan, RSUD Kanjuruhan, dan RS Wava Husada.
Baca Juga : Baca Selengkapnya