Sinergi dengan Pemprov, Mahasiswa Vokasi Bakal Berdayakan 1.829 LMDH - 5.278 KHT dan 347 KPS
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Sep - 2022, 01:58
JATIMTIMES - Fakultas Vokasi UB, sebagai pengelola berbagai program studi ilmu terapan, membutuhkan sangat banyak laboratorium terpadu.
Hal ini untuk menyiapkan prototipe produk dan jasa, dan laboratorium lapangan untuk menerapkan hasil produk, jasa teknologinya bagi masyarakat.
Baca Juga : Sampai di Kota Batu, Kirab Bendera Pataka Jer Basuki Mawa Beya Diberangkatkan ke Kediri
Salah satu implementasi kebijakan progresif ini, dilakukan jalinan kerja sama dengan Fakultas Vokasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Kamis, (22/9/2022).
Mahasiswa vokasi dari 5 program studi, bakal mendukung dalam pemberdayaan 1.829 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), 5.278 Kelompok Tani Hutan (KTH) dan 347 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) yang tersebar di seluruh wilayah dan berada di bawah binaan Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Banyak perangkat (di Dinas Kehutanan) yang bisa disinergikan dengan berbagai program studi dan keahlian. Karena itu, dalam konteks pemberdayaan masyarakat dan peningkatan skill mahasiswa bisa dicapai bersama-sama," jelas Dekan Fakultas Vokasi, Prof Dr Unti Ludigdo SE MSi Ak.
Sumber daya mahasiswa dan dosen yang memiliki teknologi, keahlian terapan dan pengalaman, diharapkan akan mampu bersinergi dengan tim dinas untuk melakukan berbagai kajian penelitian terapan dan pengembangan teknologi bagi pemberdayaan masyarakat.
"Untuk konkretnya, pemberdayaan dan pendampingan dosen dan mahasiswa Vokasi UB, terhadap KTH Panderman di Kota Batu yang telah berhasil meningkatkan sistem manajemen, penerapan teknologi, desain produk dan sistem pemasaran Area Model Konservasi dan Edukasi (AMKE)," paparnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Jumadi MMT menyampaikan perihal fungsional hutan. Dijelaskannya, hutan memiliki ragam fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Fungsi strategis ini harus dipahami oleh seluruh masyarakat, terutama dosen dan mahasiswa agar tumbuh dan terbangun kesadaran. Kemudian dengan kompetensi, ketrampilan, dan teknologi yang dimilikinya memberikan perhatian besar untuk berbagai kegiatan pemeliharaan hutan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya