Miris, KPA Tulungagung Temukan Remaja Malas Pakai Kondom Meski Gonta-ganti Pasangan
Reporter
Anang Basso
Editor
A Yahya
28 - Aug - 2022, 03:00
JATIMTIMES - Kesadaran Anak Baru Gede (ABG) atau remaja untuk menggunakan pengaman dalam berguna sexs, masih sering diabaikan. Apalagi, remaja yang punya kebiasaan gonta-ganti pasangan, menganggap kondom sebagai hal yang tabu saat berhubungan intim.
Sekretaris I Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung, Ifada Nur Rohmaniah, M.Psi yang juga psikolog ini menuturkan masih banyak yang berpikir normatif, dengan kondisi yang saat ini terjadi.
Baca Juga : Ada 54 Kasus Positif HIV Usia Remaja di Tulungagung
"Ini kondisi remaja miris, setelah sekian lama saya tidak turun lapangan beberapa waktu observasi langsung terkejut saya," kata Ifada, Sabtu (27/8/2022).
Banyaknya remaja yang mengenal minuman keras seperti alkohol dan narkoba cenderung punya perilaku seks bebas.
"Setidaknya awalnya dengan pacar, namun selanjutnya kalau sudah putus sama pacar ya pacar selanjutnya dan lanjut lagi dengan yang transaksi seksual ala remaja," ujarnya.
Ironisnya, remaja yang sudah pernah berhubungan seks ini justru takut dengan kehamilan namun tidak takut dengan resiko lain, seperti penularan penyakit termasuk HIV.
"Kesadaran ABG yang sudah (pernah) seksual aktif takutnya dengan hamil, mereka belum sepenuhnya paham resiko hubungan seksual ketika remaja berdampa pada Infeksi menular seksual juga HIV/AIDS," imbuhnya.
Komisi Penanggulangan AIDS, Relawan Mahasiswa, yang lagi magang bisa menjadi duta edukasi HIV&AIDS setidaknya ke kampus dan pertemanan mereka. Sasaran yang menjadi obyek sosialisasi pencegahan adalah para remaja yang saat ini sudah banyak yang kebablasan karena pengaruh lingkungan dan media sosial yang mudah diakses.
"Harus diakui dalam strategi rancangan aksi daerah yang sedang dilakukan finalisasi Komisi Penanggulangan AIDS Daerah akan dengan Dinas Kesehatan juga jejaring Lsm,OPD terkait Tantangan dan Hambatan data," ungkapnya.
Tantangan dan hambatan yang ditemui dan terbagi kedalam beberapa aspek, antara lain peningkatan Pengetahuan Komprehensif HIV pada penduduk usia 15-24 tahun. "Beberapa kebijakan terkait sudah perlu dilakukan updating," ungkapnya.
Materi KIE disebut Ifada, kurang bervariasi, strategi penyampaian informasi kurang menarik sehingga menimbulkan kebosanan peserta...