Ibu di Jombang Dipaksa RSUD Lahiran Normal hingga Bayi Meninggal Dunia
Reporter
Adi Rosul
Editor
Nurlayla Ratri
01 - Aug - 2022, 10:21
JATIMTIMES - Rohma Roudotul Jannah (29) dipaksa melahirkan secara normal di RSUD Jombang ketika dirujuk untuk melahirkan secara operasi caesar. Ibu asal Dusun Selombok, Desa Pelemahan, Sumobito, Jombang itu akhirnya kehilangan bayi pertamanya yang sudah ia dambakan.
Suami Rohma, Yopi Widianto (26) mengatakan, istrinya sudah memasuki kehamilan 9 bulan. Pada Kamis (28/07/2022) ia membawa istrinya kontrol ke Puskesmas Sumobito. Dari pemeriksa petugas puskesmas, diketahui Rohma sudah bukaan 3 dan siap untuk melahirkan.
Baca Juga : Update Covid-19 di Kota Batu, Menutup Bulan Juli Pasien Aktif Melonjak Tinggi
Rohma pun dirujuk ke RSUD Jombang untuk menjalani operasi caesar.
"Kata istri saya sih gitu (pihak puskesmas merujuk ke RSUD Jombang agar dioperasi caesar), saya kurang tahu juga. Saat tanggal 13 Juli kontrol di sini juga menyarankan caesar. Karena istri saya mengidap gula darah dan darah tinggi, bayinya juga gemuk," ujarnya saat diwawancarai wartawan, Senin (01/08/2022).
Yopi dan istrinya akhirnya menuju RSUD Jombang berdasarkan rujukan Puskesmas Sumobito di hari yang sama sekitar pukul 09.00 WIB. Di rumah sakit plat merah ini, kata Yopi, pintu rahim Rohma sudah bukaan 5.
Hingga pukul 17.00 WIB, pintu rahim Rohma sudah bukaan 8. Istri Yopi ini akhirnya diputuskan untuk persalinan normal oleh petugas RSUD Jombang sekitar pukul 18.30 WIB.
Keputusan petugas rumah sakit plat merah melakukan persalinan normal menjadi pertanyaan Yopi dan Istrinya. Padahal ia sudah meminta ke petugas untuk dilakukan operasi caesar.
"Saat itu disuruh lahiran normal, sedangkan istri saya sudah tanya dua tiga kali ke perawat, kok tidak caesar? 'Kita usahakan', begitu jawabannya," kata Yopi.
Buruh pabrik sandal di Sidoarjo itu mengaku terus menemani istrinya selama proses persalinan berlangsung. Sampai sekitar pukul 20.00 WIB, Rohma tak kuat lagi mengejan. Kondisinya sudah lemas saat proses persalinan normal. Pasalnya bayinya tidak kunjung keluar.
"Kemudian divakum atau disedot hanya bisa keluar kepalanya, kondisi bayi sudah meninggal. Para perawat panik, menelepon dokter, dokter datang, ditangani tidak berhasil. Sampai 4 dokter tidak berhasil," tandasnya.
Persalinan sempat dihentikan sementara dalam kondisi kepala bayinya sudah keluar sekitar pukul 21.00 WIB. Dokter lantas meminta izin Yopi untuk pemisahan anggota tubuh agar bayi bisa dikeluarkan dari rahim istrinya.
Upaya itu juga disebut untuk menyelamatkan nyawa istrinya...