Dua Kasus Menimpa Pelajar Terungkap, Pemkab Banyuwangi Diminta Berlakukan Tes Psikologi Berkala bagi Guru
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Yunan Helmy
16 - Jul - 2022, 04:55
JATIMTIMES - Dua kasus menimpa pelajar di Banyuwangi yang terungkap dalam beberapa hari terakhir mencoreng nama baik kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Banyuwangi belum ramah dan layak kepada anak.
Kasus tersebut juga menuai sorotan dari berbagai kalangan. Termasuk Rudi Hartono Latief, ketua DPC Projo Banyuwangi. “Kasus Ini harus mendapatkan perhatian ekstra dari kepala daerah dan DPRD beserta seluruh stakeholder strategis yang ada di Banyuwangi,” ujar Rudi.
Baca Juga : Tim Basket Putri Banyuwangi Dapat Motivasi dari Anggota Dewan
Seperti diketahui, dua kasus mencoreng dunia pendidikan di Banyuwangi. Pertama, kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren kepada sejumlah santriwatinya. Kedua, kisah asmara antara siswi SMP dengan mantan gurunya yang berujung laporan ke polisi karena keduanya sudah beberapa kali melakukan hubungan suami istri.
Terhadap dua kasus itu, Rudi menyatakan sangat prihatin. Menurit dia, mestinya guru harus melindungi murid dan membinanya untuk menggapai masa depan. Bukan sebaliknya, menjadi penghancur masa depan siswa.
Rudi juga mengingatkan beberapa waktu lalu terjadi dugaan semacam perundungan atau tindak kekerasan terhadap siswa SMP negeri oleh oknum kepala sekolah. Ujungnya, kepala sekolah itu dimutasi tapi ditolak oleh warga di tempat tugas barunya.
“Maka harus ada sanksi administrasi yang tegas agar menjadi efek jera. Bisa berupa non-job bahkan mungkin pemberhentian dengan tidak hormat oleh Pemkab Banyuwangi,” tandas Rudi.
Bahkan, apabila cukup bukti adanya tindak pidana, aparat penegak hukum (APH) harus menindak pelaku dengan setegas-tegasnya dan tidak pandang bulu.
Lebih lanjut, tokoh berkacamata itu menambahkan, pemkab melalui dinas atau instansi yang menangani seharusnya bersikap proaktif melakukan pendampingan kepada korban dan keluarga korban serta melakukan penelusuran untuk menemukan potensi korban-korban lainnya.
“Pemkab Banyuwangi mungkin juga perlu memberlakukan tes psikologi bagi guru secara berkala. Mungkin setahun dua kali. Tujuannya untuk menjamin kelayakan psikologi guru. Jika seorang guru dinilai sedang tidak sehat psikologinya, mesti ada kebijakan untuk menghindarkan interaksi secara langsung dengan murid,” ucap Rudi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya