Kisah TKW di Arab Saudi: Dibayar Mahal, Ternyata Hanya Jadi Pelampiasan Nafsu Syahwat Majikan
28 - Jun - 2022, 02:47
JATIMTIMES - Arab Saudi menjadi salah stau negara tujuan untuk Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia bekerja. Salah satunya yakni TKW bernama Zulfa. Meski kebanyakan TKW bekerja sebagai pembantu rumah tangga, gaji mereka tergolong tinggi dibandingkan di Indonesia.
Hal itu menjadi salah satu faktor, banyak wanita Indonesia termasuk Zulfa berbondong-bondong ingin menjadi TKW di Arab Saudi. Selain itu mereka juga melakukannya demi memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Meskipun tidak menjamin nasib baik berpihak padanya. Pasalnya, tak semua TKW bernasib sama. Seperti yang dialami oleh Zulfa, seorang TKW di Arab Saudi yang harus mendapatkan perlakukan tak senonoh dari majikan yang dianggap baik sebelumnya.
Baca Juga : KPK Lanjutkan Penyidikan di Tulungagung, Diduga Terkait Suap Unduh Anggaran dan Fee Proyek
Dilansir melaui kanal YouTube Khairul Azam Alfarizi, Selasa (28/6/2022) kisah ini berawal saat Zulfa (bukan nama asli), bekerja di Arab Saudi pada sebuah keluarga yang memberikan kesan baik pada awal-awal mulai bekerja.
Namun, Zulfa tidak menduga jika majikannya hanya berpura-pura baik kepadanya demi misi memuaskan nafsu birahinya. Kebaikan-kebaikan itu ternyata berujung pada pelecehan seksual yang dilakukan majikannya.
Hal itu tentu selalu menghantui Zulfa selama bekerja pada majikan barunya itu. Ia mengisahkan, awalnya majikan yang baru dikenalinya itu memberikan kesan baik untuknya. Salah satu contoh, Zulfa tidak diizinkan bekerja terlalu pagi agar ia bisa istirahat lebih banyak dan tidak terlalu capek.
"Majikan ini awalnya ya baik-baik aja gitu. Maksudnya segala macam gitu baik, saya bangun jam 6 itu enggak boleh, harus jam 8 mulai kerja katanya gitu," ujar Zulfa.
Zulfa juga menceritakan majikannya itu selalu memberikan makanan enak dan sebagainya, serta durasi bekerja yang singkat sehingga membuatnya punya banyak waktu luang.
"Terus gitu dikasih makanan segala macam, baiklah dari awalnya mah gitu. Kerja cuman sampai Dzuhur doang. Dari jam 8 sampai Dzuhur. Udah dari jam 1 sampai malam saya santai-santai aja gitu," cerita Zulfa.
Tidak berhenti sampai di situ, Zulfa juga diberikan gaji tinggi yang tak sebanding dengan pekerjaannya yang tergolong santai. Hal itu membuatnya merasa heran atas kebaikan bosnya.
"Eh pas gitu, pas gajian dia kasih saya 2.300 (riyal). Pokoknya jumlah uang kitanya 8 juta (rupiah). Ada apa? Ini kok saya dikasih 8 juta saya bilang gitu. Gaji saya kan cuman 1.200 (riyal). Kok ini uang kitanya Rp8 juta?, kata dia gak apa-apa," kata Zulfa...