Buka Seminar Kebangsaan di Desa Karangtalun, Sarmuji Minta Masyarakat Waspadai Kelompok Pemecah Belah Bangsa
Reporter
Anang Basso
Editor
A Yahya
24 - Jun - 2022, 02:03
JATIMTIMES - Seminar Kebangsaan yang dilaksanakan oleh Yayasan Nandur Becik Thukul Becik digelar di kantor Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Dalam sambutan pembukaan seminar, Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Muhammad Sarmuji mengatakan, keragaman suku dan budaya di Indonesia patut di syukuri sebagai kekayaan bernegara.
Dengan keragaman yang begitu majemuk, toleransi antar suku dan Ras harus dijadikan dasar bermasyarakat yang baik dan sikap saling menghargai.
Baca Juga : Hasil UTBK SBMPTN 2022 : 24,07 Persen Diterima, tapi Masih Ada Bangku Kosong 20.596
Justru menurut politisi partai beringin ini, paham agama tertentu yang sering terjadi ajaran intoleransi di negara berideologi Pancasila ini.
"Kalau ada indikasi pemecah belah agar dilaporkan ke aparat, bisa juga ke pihak desa untuk ditangani secara dini," kata Sarmuji, Kamis (23/6/2022).
Ia mencontohkan, kasus teroris yang pernah terjadi di kota Surabaya beberapa tahun lalu. Karena masyarakat perkotaan yang society membuat sikapnya yang lebih individual dan kurang tanggap pada kehidupan tetangganya.
"Di Surabaya tempat saya tinggal, tetangga menyimpan bahan peledak tidak diketahui meski ada tanda-tanda prilakunya tidak seperti lazimnya masyarakat yang lain," ujarnya.
Sehingga, saat tiba-tiba ada ledakan di beberapa tempat oleh teroris itu, masyarakat baru menyadari jika bahaya dapat timbul kapanpun dan darimanapun.
"Mudah-mudahan di Tulungagung dapat dideteksi dini, terorisme, radikalisme dan ekstrimisme harus di antisipasi," ungkapnya.
Iapun mengajak hadirin untuk bersyukur karena di Indonesia punya dua jamaah besar yang komitmen dan konsisten menjaga Pancasila dan NKRI.
"Ada jamaah keagamaan yang nasionalismenya tidak diragukan di negara ini, yaitu NU dan Muhammadiyah," tegasnya.
Bagi wakil rakyat dari Dapil VI ini, NU dan Muhammadiyah bukan hanya tidak diragukan Nasionalismenya menjaga dan menyatukan rakyat Indonesia, namun punya sejarah dan kontribusi nyata dalam merebut kemerdekaan.
"Bahkan kedua ormas (NU dan Muhammadiyah) punya kontribusi besar dalam memerdekakan negeri ini," jelasnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya