Unikama Gelar Dialog Nasional, Pembasisan Pancasila di Era Disrupsi Jadi Isu Strategis
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Pipit Anggraeni
23 - Jun - 2022, 07:32
JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Dialog Nasional, Kamis, (23/6/2022) di Aula Sarwakirti. Dialog Nasional ini membahas isu-isu strategis dengan tajuk Pembasisan Pancasila di Era Disrupsi Melalui Nation dan Character building.
Hadir melalui daring maupun offline, sejumlah pemateri seperti, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, Dr Rohman Budijanto SH MH Staf Khusus Bidang Hukum dan Kerjasama internasional Kementerian PMK, Sekretaris Kepala BPIP, Achmad Uzair Fauzan, dan Joko Irianto Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan dan Ki Cokro Wibowo. Budayawan Jatim.
Dalam sambutannya, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak menyampaikan perihal ekonomi yang terkait dengan karakter building bangsa. Menurutnya, ekonomi tak bisa terlepas dari segala karakter building bangsa. Pancasila merupakan sebuah basis ideologi, dalam kegiatan apapun yang dilakukan.
Baca Juga : Koalisi 3 Partai di Tulungagung Ini Buka Peluang Kerjasama dalam Pemilukada
Hal tersebut juga berkaitan dengan ideologi ekonomi seperti saat ini dengan beragam pilihan. “Misalnya membuka pintu ekonomi dengan berbagai investasi baru. Bolehkah kita membebaskan market baru, kemudian bolehkah mengunakan perpindahan kendaraan umum ke aplikasi kendaraan, dan apakah dampaknya pada pelaku industri kendaraan umum,” katanya.
Lebih jauh Emil menjelaskan, banyak pertanyaan yang akhirnya berbenturan. Mulai dari dampak kemajuan dengan perkembangan ekonomi di masyarakat. Hal itulah yang kemudian membutuhkan sebuah tahapan yang mumpuni untuk menyelami dan mengambil satu keputusan yang terbaik. Apakah memilih untuk membatasi diri dengan konsekuensi akan ketinggalan, atau sebaliknya tetap maju tapi melindungi mereka yang berdampak.
“Ini menguji keputusan kita bersama sebagai masyarakat. Apakah kita akan ikuti membatasi diri. Ini hasil hal yang sangat penting yang harus kita tanamkan,” tuturnya.
Karena itu, ia menyarankan untuk menggali sebanyak mungkin studi kasus disrupsi yang sudah terjadi, dan bagaimana itu berdampak pada karakter pembangunan bangsa. Seperti halnya dengan perkembangan video.
Dia pun mencontohkan keberadaan stasiun TV. Hal ini dinilai berkaitan, dimana stasiun TV yang telah berinvestasi besar pada industri penyiaran kemudian ikut aturan KP...