Update Terbaru, 7.446 Ekor Sapi Dilaporkan Terindikasi PMK
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Pipit Anggraeni
15 - Jun - 2022, 03:35
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang masih harus berkerja keras untuk melakukan penanganan terhadap mewabahnya penyakit mulut dan kuku. Pasalnya, di satu sisi Pemkab Malang harus melakukan pengobatan atau treatment pada ternak yang telah bergejala dan mengarah pada PMK, termasuk mencegah agar wabah ini tidak semakin meluas.
Di sisi lain, Pemkab Malang juga masih harus memastikan jumlah ternak di Kabupaten Malang yang dilaporkan terindikasi PMK. Dimana dalam hal ini, Pemkab Malang juga memiliki keterbatasan tenaga kesehatan kehewanan yang bertugas untuk memastikan kondisi ternak tersebut di lapangan.
Baca Juga : Lumajang Menjadi Pilot Project Penerima Bantuan Dengan Konsep Kolaboratif IFRC Dan PT Pos Indonesia
Hingga saat ini, berdasarkan laporan yang masuk ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, jumlah ternak yang terpapar wabah PMK ada sebanyak 7.446 ekor sapi. Terbanyak ada di wilayah Kecamatan Ngantang yang mencapai 4.926 ekor dan sisanya tersebar di 23 kecamatan lain.
"Ya Pujon habis ini menyusul (jumlah terpapar PMK). Ini kan masih terus di-update datanya," ujar Plt Kepala DPKH Kabupaten Malang, Nurcahyo.
Sementara itu, informasi lain yang dihimpun media ini, saat ini ada sekitar 11 ribu ternak yang terindikasi PMK. Jumlah tersebut hanya ada di wilayah Malang Barat yang meliputi 3 kecamatan, yakni Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Dan jumlah populasi sapi perah di tiga kecamatan ini, kurang lebih mencapai 52 ribu ekor.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang Sodiqul Amin. Menurutnya, angka tersebut terbilang sesuai jika disandingkan dengan produktifitas susu yang mengalami penurunan.
Penurunan produktifitas susu di tiga wilayah tersebut nyaris mengalami kondisi penurunan yang sama. Salah satu contoh ia sebutkan di Koperasi SAE Pujon, yang penurunan produktifitas susunya mencapai sekitar 40 ton per hari. Dari yang awalnya bisa memproduksi sebanyak 117 ton susu per hari, kini hanya tinggal sekitar 70 ton per hari.
"Kalau diasumsikan, laktasi dari 1 ekor sapi perah bisa menghasilkan 10 liter susu. Maka jika penurunan produktifitasnya menurun hingga 40 ton per hari, itu berarti ada sekitar 4...