Di Tengah Berlanjutnya Tren Peningkatan Inflasi Global, Realisasi Inflasi Indonesia Masih Terkendali
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
03 - Jun - 2022, 03:22
JATIMTIMES - Di tengah berlanjutnya tren peningkatan inflasi global, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI mencatat bahwa realisasi inflasi Indonesia masih terkendali.
Realisasi inflasi pada Mei 2022 tercatat sebesar 3,55 persen (yoy). Persentase tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan dengan April yang tercatat sebesar 3,47 persen (yoy). Namun, tetap berada dalam rentang sasaran inflasi yang telah ditetapkan sebesar 3±1 persen (yoy).
Baca Juga : Pemkot Batu Respons Positif 3 Raperda dari DPRD
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, inflasi di Indonesia masih terkendali di tengah tren peningkatan inflasi yang masih terjadi di berbagai negara belahan dunia.
"Seperti Uni Eropa saat ini inflasinya tercatat sebesar 8,1 persen (yoy) pada Mei 2022. Kemudian India, Korea Selatan dan Inggris yang realisasi inflasinya masing-masing tercatat sebesar 7,79 persen (yoy), 4,8 persen (yoy) dan 9 persen (yoy) pada April 2022. Bahkan inflasi Rusia tercatat hingga mencapai 17,83 persen (yoy)," ungkap Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima JatimTIMES.com, Kamis (2/6/2022).
Secara bulanan, pada Mei 2022 tercatat inflasi sebesar 0,40 persen (mtm). Persentase tersebut menurun dibandingkan April yang mencapai 0,95 persen (mtm). Capaian inflasi Mei 2022 dipengaruhi oleh pergerakan dari seluruh komponen.
Inflasi komponen volatile food (VF) tercatat sebesar 0,94 persen (mtm) atau 6,05 persen (yoy) terutama disumbang oleh kenaikan harga telur ayam ras dan bawang merah. Kenaikan harga telur ayam ras saat ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi yang berasal dari harga pakan dan masih tingginya permintaan masyarakat. Kenaikan harga telur ayam ini juga mendorong kenaikan NTP subsektor peternakan sebesar 0,07 persen.
Komoditas yang mengalami penurunan harga salah satunya minyak goreng dengan andil -0,01 persen. Kebijakan pemerintah terkait pelarangan ekspor CPO dan sejumlah produk turunannya pada 28 April sampai 23 Mei 2022 menyebabkan turunnya harga kelapa sawit dan berdampak pada penurunan harga minyak goreng secara keseluruhan.
Inflasi inti tercatat sebesar 0,23 persen (mtm) atau 2,58 persen (yoy). Secara tahunan inflasi inti sedikit menurun dibanding April yang tercatat sebesar 2,60 persen (yoy), namun tetap konsisten dalam tren yang tinggi. Hal ini menunjukkan permintaan masyarakat yang tetap kuat pasca-momen hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriah...