Batu Kerikil Neraka yang Dilempar Burung Ababil Ditemukan, Benarkah ?
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
01 - Jun - 2022, 04:20
JATIMTIMES - Pada November silam, kawasan Timur Tengah sempat ramai kabar seorang pria bernama Saleh Al Musfer Gamdi. Sebagaimana diolah dari Ensiklopedia Al Fatih, kala itu ia mengaku menemukan sebongkah batu yang diduga digunakan sekelompok burung ababil mengusir pasukan gajah saat hendak menyerang Kakbah.
Ia menemukan batu tersebut saat sedang dalam perjalanan berburu di kawasan pegunungan terjalan perbatasan dengan Yaman. Batu itu bermotif gelap dengan memiliki berat 131 gram. Dikaitkan dengan peristiwa gajah, lantaran pada batu temuan Gamdi terdapat gambar gajah dan burung.
Dalam surat Al Fill, juga telah diabadikan kisah pasukan gajah dan Burung Ababil. Dalam surat tersebut dijelaskan, bahwa Allah SWT menyebutkan telah mengirim burung Ababil untuk melemparkan sejil (batu kerikil neraka) untuk menghancurkan tentara yang dipimpin oleh Panglima Perang Yaman Abrahah sebelum munculnya Islam untuk merobohkan Kakbah di Mekah.
Surat Al Fil memiliki makna gajah. Hal ini karena pada saat itu merupakan tahun gajah. Hamdi menemukan batu tersebut di bagian selatan lembah Jarb. Tempat ini diketahui merupakan green wadi, yang tak lain merupakan tempat abrahah dan tentara gajah tinggal sementara, sebelum menuju Kakbah.
Batu yang dipercaya Gamdi sebagi Batu Sejil yang dibawa Burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah. "Setahun setelah saya menemukan batu, saya minta tolong pada seseorang teman Mesir yang bekerja di bidang Arkeologi. Mereka menghubungi saya dan meminta untuk mengirim mereka gambar dari batu itu," Kata Gamdi.
Meskipun tak detail dalam penjelasannya, para ahli memprediksi jika usai batu tersebut mencapai 1442 tahun. Batu itupun kemudian viral setelah kabar penemuannya menyebar ke seluruh penjuru Arah Saudi.
Gamdi pun sempat ditawari uang oleh seseorang yang ingin memiliki batu tersebut. Tawaran tersebut begitu fantastis US $ 4 juta dollar atau sekitar Rp 47 miliar. Namun kala itu Gamdi kemudian menolaknya.
Bahkan dari instansi terkait, yakni Departemen Pariwisata yang meminta batu tersebut, juga ditolak oleh Gamdi...