Crash Box, Perangkat Keselamatan Redam Energi saat Tabrakan, Antar Dosen UB Jadi Profesor
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
31 - May - 2022, 02:09
JATIMTIMES - Crash box menjadi sebuah perangkat ciamik karya dosen Universitas Brawijaya (UB) Dr Eng Moch Agus Choiron ST MT yang mengantarkannya menjadi seorang profesor.
Crash box sendiri salah satu perangkat keselamatan pasif yang terletak di antara bumper dan frame. Fungsinya sebagai penyerap energi impak ketika terjadi tabrakan.
Baca Juga : Wisuda Semester Ganjil 2021/2022, Rektor Unikama Beri Wejangan Penting para Wisudawan
Crash box berupa struktur berdinding tipis (thin-walled structure) yang diharapkan mengalami deformasi permanen untuk menyerap energi impak akibat tabrakan.
Pengujian crash box dapat dilakukan dengan uji frontal dan oblique impact test. Berdasarkan International Automotive Congress 2008, terdapat beberapa pengujian arah frontal. Salah satunya adalah tipe US-NCAP. Pengujian frontal dilakukan dengan menabrakkan 100 persen body mobil dengan sudut tabrak sebesar 0° dan kecepatan 56 km/jam atau 15.6 m/s.
"Ini riset sejak 2012. Ini perangkat keamanan masuk kelompok pasif. Sementara maish diujikan untuk mobil MPV. Kalau truk belum," jelas Agus Choiron yang inovasinya itu mengantarkannya mendapatkan gelar profesor.
Pengujian oblique impact test sesuai standar New Car Assesment Program (NCAP) dilakukan dengan cara meletakkan spesimen pada fixed base. Kemudian impactor ditabrakkan dengan kecepatan 56 km/jam dengan sudut 30° terhadap sumbu spesimen.
Pengembangan desain crash box mulai dari bentuk konvensional dengan desain berpenampang kotak, lingkaran dan hexagonal. Dilanjutkan dengan desain yang memodifikasi bentuk dinding crash box seperti desain corrugated, tapered, initial fold dan origami.
Desain crash box ini dikembangkan sebagai upaya merancang penyerap energi yang efisien dan bentuk deformasi terkontrol serta keseragaman kurva force-displacement sehingga menghasilkan desain dengan efisiensi penyerap energi yang tinggi. Besarnya penyerapan energi dapat dihitung dari luas di bawah kurva force-displacement.
Rekayasa desain yang dilakukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pada aplikasi mobil berjenis MPV yang merupakan kendaraan paling laku di Indonesia. Desainnya memiliki short crushable zone sehingga panjang crash box didesain 120-150 mm.
Baca Juga : Baca Selengkapnya