Proyek Kereta Cepat Jebakan Utang China? Luhut Sampaikan ini
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Pipit Anggraeni
25 - May - 2022, 10:10
JATIMTIMES - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bicara ihwal jebakan utang atau hidden debt pada proyek infrastruktur China. Salah satunya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menteri yang juga purnawirawan TNI itu bahkan menjamin tidak ada yang namanya utang tersembunyi.
Baca Juga : Naik Rp 5 Ribu, Harga Emas Hari Ini Rp 992 Ribu Per Gram
Masalah hidden debt sendiri mulanya muncul dari laporan lembaga riset AidData berjudul 'Banking on the Belt and Road: Insight from a new global dataset of 13,427 Chinese Development Projects'.
Pinjaman yang disalurkan oleh China itu bertujuan untuk pembangunan jalur sutera melalui Belt and Road Intiative (BRI) yang selama ini dilakukan di banyak negara. Salah satunya untuk Indonesia.
Nah di Indonesia, dana tersebut digunakan salah satunya untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Luhut menjelaskan semua pinjaman yang dilakukan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah untuk kebutuhan produktif. Kemudian utang pun dilakukan secara business to business alias antar perusahaan bukan antar pemerintah.
“Itu adalah utang produktif. Ada yang bilang hidden debt. Itu yang bilang hidden debt saya text, kau datang kemari tunjukin hidden debt-nya di mana. Wong saya yang nangani kok. Hidden debt kalau dibilang G to G, ini tidak ada. Itu B to B,” ungkap Luhut dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang disiarkan virtual melalui YouTube, Rabu (25/5/2022).
Luhut menjelaskan bahwa memang ada pembengkakan biaya dalam proyek tersebut, namun hal itu bukan suatu masalah lagi. Semua sudah diselesaikan. Di sisi lain, proyek ini pun sudah berjalan kembali dan bakal bisa dicoba di bulan November 2022.
“Bahwa ada overrun cost, ya it happens, tapi nggak perlu cari salah siapa tapi sudah selesai. Tertunda berapa bulan pembangunnya kereta api cepat Jakarta Bandung, itu akan dimulai dan make test bulan November tahun ini,” jelas Luhut.
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo juga sudah mulai buka suara mengenai jebakan utang ini.
Kartika mengungkapkan jika pembangunan kereta cepat ini bukanlah utang negara, melainkan korporasi langsung yaitu ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIS). Kemudian skema utang menggunakan business to business.
“Utang negara dan B to B itu dua kamar berbeda...