Tidak Mau Kecolongan, Pemkot Kediri Masifkan Upaya Pencegahan Hepatitis Akut Misterius
Reporter
Bambang Setioko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - May - 2022, 02:54
JATIMTIMES - Sejak pertama kali ditemukan di Inggris pada 5 April 2022 lalu, penyakit Hepatitis Akut misterius diduga telah menjangkiti seorang anak di Tulungagung. Tidak mau kecolongan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan memasifkan upaya pencegahan terhadap penyakit yang belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya ini.
Seperti Rabu, (11/5) Dinkes Kota Kediri kunjungi sedikitnya 10 sekolah dasar di Kota Kediri guna menyosialisasikan kewaspadaan terhadap penemuan kasus Hepatitis Akut (Acute Hepatitis of Unknown Pateology) di Indonesia.
Baca Juga : DPRD Surabaya Minta Pemkot Awasi SLF Gedung dengan Ketat sebelum Difungsikan
“Karena pada umumnya penyakit Hepatitis ini menyerang anak-anak usia 15 tahun ke bawah, utamanya usia 10-12 tahun maka kami bergerak cepat, diawali dengan sosialisasi kepada para siswa, guru, dan wali murid guna meningkatkan kewaspadaan,” terang dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Rabu (11/5).
Kesepuluh sekolah tersebut meliputi SDN Burengan 2, SD Plus Rahmat, SDN Tempurejo 2, SDI Al-Falah, SD Plus Sunan Ampel, SD Santo Yosep, SDN Mrican 1, SD The Naff School, SD Al Azhar, dan SDN Banjaran 4.
Lebih lanjut dr. Fauzan Adima menjelaskan bahwa saat ini World Health Organzation (WHO) telah menetapkan Hepatitis Akut ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) lantaran kasusnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
“Sebelumnya kita mengenal ada 5 jenis Hepatitis yakni A,B,C,D,E dan untuk jenis A dan B anak-anak kita sudah mendapatkan imunisasi dasar. Kemudian munculah Hepatitis Akut ini yang mana penyebabnya belum diketahui secara pasti pun obatnya,” terangnya.
“Namun secara umum, penyakit Hepatitis menular lewat makanan dan menginfeksi saluran pencernaan,” Imbuh dr. Fauzan.
Semetara itu, untuk gejala klinis, dr. Fauzan mengatakan pada umumnya seperti demam ringan, mual, muntah, diare, warna urin seperti air teh, feses berwarna kuning pucat dan kulit berwarna kekuning-kuningan.
“Apabila menemui gejala seperti itu, segera bawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan penanganan supaya penularannya pun dapat segera dikendalikan,” tegas dr. Fauzan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya