Adat dan Tradisi Masyarakat Osing Kampung Dukuh Menyambut Bulan Suci Ramadan

30 - Mar - 2022, 02:25

Sanusi Marhaedi yang akrab disapa Kang Usik, Tokoh Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi (KOPAT) Banyuwangi (Nurhadi Banyuwangi/ JatimTIMES)


JATIMTIMES – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam suku bangsa dengan segala kekayaan adat budaya yang sampai saat ini sebagian masyarakat mampu menjaga merawat dan melestarikan warisan yang mampu menjadi kearifan lokal.

Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa dikenal sebagai salah satu kabupaten yang mampu menumbuhkembangkan dan melestarikan berbagai macam adat istiadat dan seni budaya. Salah satunya adalah adat dan tradisi sebagian masyarakat Osing yang tinggal di Kampung Dukuh Desa/ Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Baca Juga : Jelang Bulan Suci Ramadan, Polres Pamekasan Gelar Cipkon, Sasar Rumah Kos 

Menurut Sanusi Marhaedi yang akrab disapa Kang Usik, Tokoh Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi (KOPAT) Banyuwangi, masyarakat di lingkungannya memiliki kepercayaan arwah para leluhur mendatangi rumah anak turunnya setelah tanggal 15 Nisfu Syahban atau bulan Ruwah.

Sehingga dalam bulan Ruwah warga yang memiliki hutang piutang berupaya untuk menuntaskan. “Pasangan suami istri dalam bulan Ruwah apabila memiliki masalah pantang untuk bertengkar. Mereka berusaha untuk mengalah dengan berupaya menjauh untuk meredam emosi yang cenderung meningkat,” jelas Kang Usik.

Menurut dia kepercayaan yang tumbuh dan berkembang di lingkungannya merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat setempat yang berupaya melakukan pembersihan diri sehingga memasuki bulan Ramadan dalam keadaan bersih dan suci. Sehingga mereka mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan tenang dan khusyuk.

Tradisi lain yang masih dipertahankan oleh masyarakat Kampung Dukuh adalah selama bulan Ruwah mereka berupaya memenuhi kendi atau tempat minum dengan air dan selalu menyediakan nasi setiap malam meskipun tidak ada lauk.

“Karena masyarakat percaya leluhurnya pulang maka perlu disiapkan makan dan minum setiap malamnya,” imbuh dia.

Warga setempat tua maupun muda setelah tanggal 15 Nisfu Syahban dengan kesadaran sendiri mendatangi kuburan atau makam leluhur dan kerabat yang sudah meninggal dunia untuk membersihkan dari rumput dan tanaman liar serta mengirimkan doa-doa untuk membantu mereka yang sudah berada di alam keabadian.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette