Detik-detik Penembakan Dokter Sunardi Tersangka Teroris JI di Sukoharjo yang Timbulkan Polemik
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - Mar - 2022, 05:45
JATIMTIMES - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menembak mati seorang tersangka teroris bernama dokter Sunardi di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (9/3/2022) malam. Sunardi diduga menjadi bagian dari jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Penembakan Sunardi pun lantas menimbulkan polemik. Sejumlah spekulasi hingga dugaan proses pengejaran yang dinilai tidak sesuai prosedur pun tersebar usai upaya penegakan hukum tersebut dilakukan.
Baca Juga : Bawa-bawa Nama SBY dalam Wacana Presiden 3 Periode, Sekjen PSI Dea Tunggaesti Dapat Serangan Baru
Polri mengklaim bahwa penembakan Sunardi ini sudah dilakukan sesuai aturan. Sunardi juga telah ditetapkan sebagai tersangka sebelum akan ditangkap.
"Status tersangka, status SU sebelum dilakukan penangkapan adalah tersangka tindak pidana terorisme, bukan terduga," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Menurut polisi, Sunardi adalah sosok yang menjabat sebagai amir atau pimpinan di jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Ia berperan sebagai penasehat. Sunardi juga aktif dalam lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).
Namun demikian, kelompok ini diduga adalah organisasi sayap dari JI yang sebenarnya membantu pergerakan aktivitas teror.
"Yang bersangkutan sebagai penasehat amir JI, dan juga penanggung jawab Hilal Ahmar Society," jelas Ramadhan.
HASI, kata Ramadhan, adalah kelompok yang sudah ditetapkan oleh putusan pengadilan sebagai organisasi terlarang sejak 2015 lalu. Kelompok itu menjadi bagian yang mendanai, hingga mengirimkan kombatan teroris ke Suriah.
Keterlibatannya dalam kelompok tersebut turut menjadi salah 1 alasan mengapa Sunardi akan ditangkap oleh aparat pada malam sebelum ia diganjar timah panas.
Saat akan ditangkap, Sunardi ternyata sempat melawan petugas. Tindakan yang dilakukan Sunardi saat hendak diamankan itu dianggap membahayakan jiwa petugas dan masyarakat.
Polisi, awalnya mencoba menghentikan laju mobil bak yang dikendarai oleh tersangka dengan menaiki mobil tersebut dari belakang. Petugas kemudian sempat memberikan peringatan agar tersangka menghentikan lajunya.
Namun tersangka tidak mengindahkan peringatan itu dan tetap melaju kencang dengan menggoyangkan kemudi mobil.
"Atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas. Kemudian menabrak masyarakat yang melintas," kata Ramadhan...