Kisah Inspiratif di Ngopi Seni, Tukang Bersih Masjid yang Kini Jadi Pengusaha
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
11 - Mar - 2022, 02:03
JATIMTIMES - Kisah inspiratif pelaku usaha sukses kembali tersaji dalam Podcast Ngopi Seni atau Ngobrol Pikir Santri Entrepreneur Nahdliyyin yang merupakan program Rumah Sedekah NU. Kali ini adalah, sosok muda bernama Arfian Ardianto yang merupakan owner dari beberapa unit usaha, yakni Tumbas Mindo Cafe, Bakso Terminal, Kripu dan Om Samba membeberkan kisah suksesnya.
Kesuksesan yang diraihnya ini tak serta merta diraihnya dengan mudah. Jatuh bangun telah dilalui Arfian. Kemandirian dan keteguhan dalam menjalankan usahanya, tak lepas dari pengalaman ketika menempuh perkuliahan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Baca Juga : Rusia Desak Amerika Berikan Keterangan Soal Lab Biologi di Ukraina
Kala itu, ia menjadi seorang takmir masjid di sekitaran Lowokwaru. Membersihkan masjid, menjadi imam hingga mengumandangkan azan hingga menjadi seorang guru TPQ menjadi rutinitasnya. Dari apa yang ia lakukan, kemudian ia mendapatkan kompensasi tempat tinggal gratis.
"Dulu jurusan Sastra Arab di UIN Maliki Malang, sekitar tahun 2012 masuk," jelas pria berkacamata ini.
Dari perjalanannya tersebut, dikatakannya memberikan ilmu bermanfaat yang tak lepas dari kesuksesan yang ia alami saat ini. Terlepas tak linear dengan kegiatan yang ia tekuni saat ini (bisnis), Arfianto tetap mengamalkan hal-hal bermanfaat yang tak jauh dari keilmuannya.
Seluruh karyawan pada unit usahanya, ia dorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, seperti halnya kegiatan Khataman secara bergiliran.
"Meskipun yang kita jual bukan hal-hal berbau islami, tapi ilmu pesantren ini kita bawa ke karyawan. Teman-teman satu bulan sekali kita list untuk khataman, salat Dhuha juga kita pantau. Setiap, mengawali dan mengakhiri kerja kita wajibkan untuk berdoa," jelasnya.
Selain itu, keterlibatan sang istri juga menjadi salah satu yang mendukung kesuksesan dalam usahanya. Diakuinya, jika Arfianto memiliki kelemahan dalam sistem perhitungan keuangan. Karena itu, dirinya turut melibatkan sang istri dalam membantu perhitungan keuangan dari usaha yang ia jalani.
Couplepreneur harus tetap punya batasan, baik dari job desk istri maupun suami...