Lapas Tuban Wisuda 58 Santriwan-Santriwati Pendidikan Keagamaan
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
A Yahya
08 - Mar - 2022, 06:30
JATIMTIMES - Sebanyak 58 Santriwan - Santriwati berasal dari Warga Binaaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Tuban, ikuti wisuda. Mereka diwisuda setelah menyelesaikan pembelajaran pendidikan keagamaan di pondok pesantren mini At Taubah lingkungan Lapas Tuban.
Kegiatan wisuda ditempatkan di ruang Raden Said di dalam Lapas Tuban, Selasa (8/2/2022) pagi, pada prosesi pengambilan ijazah tersebut santriwan-santriwati atau Napi yang akan wisuda nampak duduk khidmat dari laki-laki berpakaian warna putih dan berpeci serta mengenakan kain sarung. Sedangan, 5 napi perempuan juga gugup menunggu nama- namanya dibacakan dan dipanggil petugas lapas untuk menuju panggung. "Ada 58 santriwan-santriwati yang di wisuda bulan Maret ini," kata Kalapas Tuban Siswarno dalam keterangan sambutannya.
Baca Juga : 581 KPM di Kwadungan Lor Terima Bantuan Pangan Sosial Tunai
Lanjutnya, ke 58 WBP yang wisuda telah menyelesaikan pembelajaran keagamaannya terdiri dari 4 kategori kelas pendidikan pondok pesantren mini Masjid At Taubah lapas Tuban yakni kelas Iqro, Kelas Al-Quran, Kelas Fhasolatan, dan kelas kitab kuning.
Rinciannya, 17 orang kelas iqro, 20 orang kelas Al-Quran,15 kelas Fasholatan dan 4 orang kelas kitab kuning Safinatun Naja. Dengan berdirinya pendidikan ponpes mini dari tahun 2018 sampai 2022 searang,tambah Kalapas Tuban Siswarno berharap kian terkikisnya stigma - stigma Masyarakat umum terhadap kehidupan di balik jeruji besi.
"Kami harap persepsi masyarakat umum kepada napi didalam lapas tidak serta- merta Napi di kurung dibalik jeruni. Namun didalam Lapas juga ada kegiatan - kegiatan positif mendidik Napi untuk kembali ke jalan lurus dan dapat berkarya,"imbuhnya
Diketahui, program Pesantren Mini Masjid At Taubah di lingkungan Lapas Tuban selain untuk membimbing WBP dari sisi spiritual rohani dengan basis pendidikan keagaman didalam pengajaran para napi juga diajarkan hadrah qosidah dan metode pengajaran diambilkan pengajar dari ponpes luar Lapas.
"Ada 3 pengajar dari ponpes terdekat, 2 pendamping dan 14 pengajar dari lingkungan Lapas," sambungnya
Baca Juga : Baca Selengkapnya